Terdapat beberapa hal yang harus diantisipasi saat menyambut lebaran adalah sebagai berikut:
Pertama, tidak memamerkan kemampuan diri kepada orang lain seperti kendaraan, pakaian, kue lebaran, dan juga makanan. Namun demikian, usahakan dengan penuh nilai kesederhanaan serta senantiasa berusaha yang terbaik disediakan kepada siapa saja yang datang berlebaran ke rumah kita.
Kedua, tidak memaksa diri mengambil kreditan kendaraan atau barang-barang mewah lainnya demi menyambut lebaran. Ukur keinginan dengan pendapatan bulanan, supaya tidak timbul masalah setelah lebaran.
Ketiga, hindari memakai perhiasan yang mencolok mata yang menadang. Setiap perempuan berhak tampil cantik dan anggun, hanya saja sebaiknya dalam konteks sederhana.
Keempat, lupakan sejenak sengketa dan perselisihan Pemilu dengan saudara dan sahabat. Jangan sampai hanya gegara beda pilihan dan gerbong politik silaturrahmi tidak dapat terajut kuat selama lebaran. Silaturrahmi tidak mengenal perbedaan partai politik, bahkan keyakinan agama sekalipun.
Kelima, antisipasi molor kembali ke tempat kerja karena keenakan lebaran di kampung halaman. Hal ini akan jadi masalah karena bisa mendapat surat peringatan, diturunkan jabatan, atau bahkan kalau sangat fatal bisa saja dipecat.
***
Berlebaran yang baik ketika umat Islam mampu memaknai kesyukuran dan kegembiraan dalam berbagai situasi. Tak semestinya kegembiraan itu tampak wah dan mewah dengan kendaraan baru, memakai pakaian baru yang mahal.Â
Penampilan yang sederhana dan menjaga perasaan orang lain yang kurang mampu adalah hal terpenting dalam mengekspresikan lebaran supaya kesyukuran dan kegembiraan dapat dirasakan bersama-sama secara totalitas.[]
Sekadar berbagi di hari yang mulia.
KL: 02062019