Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Nature

Meludah dan Kebersihan Lingkungan di Bulan Ramadan

12 Mei 2019   10:41 Diperbarui: 12 Mei 2019   19:38 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpuasa merupakan ibadah menahan hawa nafsu dari makan dan minum serta segala hal yang bisa membatalkan puasa. Memasukan sesuatu lewat kerongkongan termasuk pola makan dan minum, demikian halnya dengan menelan ludah.

Pada waktu tertentu, air liur yang kita ludahi diproduksi oleh kelenjar saliva yang berfungsi untuk menjaga kesehatan mulut dari berbagai jenis kuman yang masuk saat kita makan. Air liur yang dihasilkan oleh kelenjar saliva mengandung suatu enzim yang dapat membantu proses pencernaan makanan. Artinya produksi air liur bagi mulut itu sangat penting.

Menurut pakar kesehatan bahwa saat berpuasa kemungkinan besar kelenjar saliva memproduksi air liur lebih banyak berbanding saat normal. Salah satu faktor adanya keinginan seseorang terhadap makanan atau minuman tertentu. Karena sedang berpuasa dan tidak bisa memenuhi keinginan terhadap makanan dan minuman yang diinginkan, maka akan menumpuklah di dalam mulut sehingga perlu dibuang.

Seperti yang kita semua alami, bahwa kelenjar saliva memproduksi air liur karena dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti jenis makanan yang asam atau saat seseorang itu sedang mengalami stress, dan saat ketika sakit sariawan. Kita dapat mengetahui bahwa produksi kelenjar saliva yang berlebihan disebabkan oleh fsiologis (normal) atau patologis (penyakit tertentu).

Mereka yang berpuasa cenderung menjaga ibadah dengan selalu meludah karena khawatir puasa mereka batal kalau menelannya. Namun sayang sekali banyak yang kurang memperhatikan kebersiha lingkungan dengan meludah di sembarangan tempat. Di sini diperlukan keseimbangan sikap yaitu menjaga ibadah dan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.

Sebagai catatan bersama, beribadah untuk mendapat ridha Allah dan juga menjaga ketenteraman serta kebersihan lingkungan sebagai cerminan iman dan sehatnya akal kita dalam beragama dan bermasyarakat.[]

Sekadar berbagi untuk keberhan ibadah dan kesehatan lingkungan.

KL: 12052019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun