Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bayi Berumur Empat Hari dalam Barisan Deportan Migran Ilegal

10 April 2019   13:29 Diperbarui: 10 April 2019   18:12 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak harus kita berpedoman dengan pepatah "hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri" karena di zaman modern ini masyarakat sudah berwawasan global, sehingga tingkat mobilitas sosial antar negara begitu sangat dinamis.

Diharapkan proses penanganan buruh migran telah terkontrol dengan baik mulai akar rumput sejak perekrutan, hingga pemberangkatan, penempatan, perlindungan, dan pemulangan kembali ke tanah air.

Mereka terpantau secara komprehensif oleh pemerintah, supaya ratusan Aprilia kecil, ribuan ibu Rukmini serta jutaan ayah Tukiran bisa mendapat perlakuan dan perlindungan yang sewajarnya.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun