Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Embun Pagi

1 April 2019   09:31 Diperbarui: 5 April 2019   09:53 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, langit Kuala Lumpur masih mendung, seolah-olah enggan merelakan malam berlalu pergi.

Sang mentari masih belum menampakan diri. Ada secercah sinar berusaha menembus awan tebal yang menghalangi bumi.

Beningnya embun pagi masih tampak jelas membasahi dedaunan,  sebening keakraban persahabatan kita yang terajut lembut.

Sebentar lagi luruh angin akan menggeser awan, memberi jeda kepada sang mentari menghangatkan bumi yang semalaman diguyur hujan.

Kawan...
Mari sambut hari dengan senyum bersalut doa dan harapan. Singkirkan segala kekalutan yang menghantui jiwa, agar hari-hari kita senantiasa menceriakan.

KL: 01042019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun