Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ketika Perempuan Dijadikan Objek Eksploitasi Politik

29 Maret 2019   10:41 Diperbarui: 29 Maret 2019   11:55 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok. Tribunnews.com)

Bila kita berbicara untung-rugi, Tiffani bisa saja untung dan tentu bisa juga rugi. Untungnya bisa dikenal publik secara luas, beritanya viral dimana-mana, bahkan bisa mendapat simpati dan empati dari kubu tertentu sehingga memberikannya pekerjaan yang layak.

Manakala ruginya tentu banyak sekali. Publik akan melihat begitu dangkalnya pengetahuan dan sempitnya wawasan seorang mahasiswi perguruan tinggi yang tinggal di kota besar akan masalah poligami.

Ketika poligami dijadikan "lelucon" oleh seorang perempuan, kesannya akan menjadi hambar dan justru tidak mendatangkan tawa apalagi respek. Bahkan, orang yang bersangkutan akan dinilai murahan.

Dengan demikian, bisa dipastikan Tiffani akan menerima kecaman dari perempuan-perempuan di luar sana, baik dari kubu 01 dan bahkan juga dari kubu 02 sendiri, karena kecaman-kecaman itu sekarang, tak lagi berkaitandengan isu kampanye, melainkan sudah masuk ke ranah gender yang sangat sensitif.

Demikian, sekadar berbagi untuk suksesnya pesta demokrasi Indonesia.

KL: 29032019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun