Seperti yang saya sebutkan di atas bahwa tentu banyak kegembiraan yang kami alami, baik itu secara bersama maupun sendiri-sendiri. Yang pasti kabar kesuksesan teman-teman kami mencapai sarjana di dunia pendidikan, teman kami yang melangsungkan perkawinan, dan melihat teman-teman kami mulai berkarir di dunia kerja, menjadi sesautu yang kami semua menepuk dada.
Alhamdulillah kami semua dianugerahkan jalan rezeki yang kami tekuni masing-masing. Semua itulah yang kami syukuri sebagai amanat yang harus dijaga dan dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat kelak saat menghadap sang pencipta.
***
Pekan lalu, Bayani kembali menyegarkan kembali hubungan kami yang selama ini tidak bertaut seperti dulu. Bayani merajut kembali silaturrahmi dengan membuat WhatsApp Group (WAG). Nama grupnya juga ada 8'97-nya. Saban hari, siang dan malam chat grup selalu ramai, canda salah seorang teman, "maklum grup baru, nanti juga sepi."
Informasi grup 8'97 itu disampaikan secara pribadi oleh Jeff dan Kabah. Mendapat informasi tersebut, langsung saja saya aktif nimbrung berdiskusi seputar kegiatan masing-masing sehingga grup tersebut sangat interaktif.
Dalam konteks dinamika kelompok dan perilaku sosial, pola interaksi manusia antar sesamanya memang ada kalanya intens dan sering juga lesu. Namun dengan grup ini, saya yakin akan senantiasa kaya dengan materi diskusi, baik itu hal ringan maupun yang berat.
Apapun itu, saya senang dengan intensnya komunikasi dan silaturrahmi antar anggota dalam kelompok kecil ini. Minimal kami semua bisa saling sapa, menjaga silaturrahmi untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.[]
KL: 28032019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H