Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Jangan Sia-siakan Potensi Suara Pemilih di Malaysia

2 Maret 2019   12:24 Diperbarui: 2 Maret 2019   16:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malaysia menjadi primadona bagi sebagian rakyat Indonesia sebagai negara tujuan untuk merantau. Maklum negara tetangga itu memiliki beberapa kelebihan, seperti kedekatan geografis, kesamaan adat istiadat, dan yang paling penting nilai mata uangnya jauh lebih tinggi berbanding Indonesia.

Atas sebab itulah, gelombang eksodus masyarakat Indonesia ke Malaysia tak kunjung redah. Mereka berprofesi sebagai tenaga profesional (ekpatriat) seperti akademisi di berbagai perguruan tinggi, guru di sekolah Indonesia, pilot, dokter dan perawat, perusahaan multinasional, termasuk tenaga kerja di sektor konstruksi, pabrik, perkebunan, penata laksana rumah tangga, dan pedagang.  

Berbagai pihak, terutamanya kantor perwakilan RI di Malaysia dan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, merilis angka 2.7 juta warga Indonesia berada di Malaysia. Data tersebut juga diperkuat oleh pemerintah negara setempat sesuai arus keluar masuk pintu imigrasi dari dan ke Indonesia-Malaysia.

Angka yang setara dengan penduduk di satu wilayah provinsi di Indonesia itu, tentu sangat menjanjikan bila menggiring dukungan dan mendulang suara Pemilu calon presiden dan wakil presiden 2019 ini. 

Dari 2.7 juta orang tersebut, tentu lebih separuhnya terdata dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berhak memberikan suara April nanti. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mekanisme pemberian suara di Malaysia adalah: datang langsung ke tempat pemungutan suara (TPS), drop box, dan melalui jasa pos. Biasanya TPS akan dipasang di premis kantor perwakilan dan sekolah Indonesia.

Berdasarkan pengamatan pribadi selama ini, sudah banyak relawan pasangan calon nomor urut 1 dan 2 bergerilya di Malaysia. Sebelum ini, calon wakil presiden nomor urut 1 KH. Ma'ruf Amin sudah menemui para pendukungnya di Malaysia. Demikian juga dengan pihak nomor urut 2, pekan lalu mengutus Rocky Gerung untuk bertemu pendukung panatik Prabowo-Sandi di Malaysia.

Suara yang harus digiring di Malaysia, mayoritas golongan muda karena banyaknya pemilih mula yang merantau ke Malaysia setelah lulus SMA untuk bekerja di sektor manufaktur. Demikian juga di wilayah perkebunan dan konstruksi. 

Intinya jangan sampai menyia-nyiakan suara pemilih dari Malaysia demi meriahnya pesta demokrasi 2019. 

Sekarang tinggal bagaimana panitia pemilu luar negeri (PPLN) bisa mengemas umpan yang menarik agar para warga Indonesia yang sudah terdata dalam DPT, semangat keluar memberikan hak pilih mereka pada hari H nanti.

Siapa pun yang ditakdirkan menang, itu merupakan pilihan mayoritas rakyat Indonesia. Menang-kalah, adat permainan. Yang menang kita dukung, yang kalah harus dirangkul. Sejatinya yang menang adalah semua kita--rakyat Indonesia.[*]

Sekadar berbagi untuk Indonesia yang bersatu.

KL: 010132019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun