Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan Merdeka

2 Agustus 2018   12:35 Diperbarui: 2 Agustus 2018   13:07 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agustus yang penuh berkah, bersejarah, ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia karena menjadi titik kulminasi yang ditandai dengan Proklamasi Kemerdekaan. Itulah Bulan Kemerdekaan.

Agustus kini kembali menyambangi kita dalam hiruk pikuk dan semangat membangun bangsa yang telah lama ditinggalkan oleh kaum penjajah asing.

Agustus kembali untuk mengevaluasi sejauh mana kemerdekaan  benar-benar kita jiwai sehingga kita bisa merasa nyaman hidup tanah kelahiran kita.

Agustus kembali mengitari perhitungan tahun untuk mengingatkan kita bahwa bangsa Indonesia sudah merdeka dari cengkeraman penjajah selama 73 tahun.

Agustus kembali datang untuk bertanya sudah sejauh mana hasil yang telah kita capai demi kesejahteraan rakyat yang selama ini hidup di negeri Zamrud katulistiwa nan indah.

Agustus kembali muncul karena ingin membandingkan apakah ada bedanya antara zaman kolonialisme dan zaman merdeka?

Agustus kembali untuk membuka memori kita bahwa dahulu para pejuang mengorbankan jiwa dan raganya mereka demi kemerdekaan.

Agustus mengajak kita untuk senantiasa mengakui perbedaan dan menjunjung tinggi keberagaman masyarakat sebagai jati diri bangsa untuk saling menguatkan.

Agustus kini kembali di tengah-tengah kita untuk memastikan tak ada lagi kesewenangan dalam bentuk apa pun supaya kita benar-benar bebas dari penjajahan bangsa asing dan juga bangsa sendiri.

Agustus hadir dengan gagah dan ceria supaya kita bangga menjadi rakyat Indonesia.

Salam merdeka dari tanah seberang.

KL: 02082018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun