Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Batam dalam Suasana Lebaran

19 Juni 2018   12:33 Diperbarui: 20 Juni 2018   03:15 2417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Batam, Kepulauan Riau, menjadi destinasi idaman bagi warga Singapura dan Malaysia untuk berlibur di minggu pertama lebaran. Maklum pulau pusat industri yang pernah dikembangkan oleh Presiden B.J. Habibie lewat Otorita Batam (OB) ini, berada persis di Selat Melaka yang merupakan laluan laut nomor dua tersibuk di dunia.

Secara geografis, posisi Batam, Singapura, dan Malaysia hanya dibatasi oleh Selat Melaka. Pesatnya pembangunan budaya yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi, membuat wisatawan dari negara tetangga merasa nyaman berada menghabiskan liburan di Batam dan pulau sekitarnya.

Insfrastruktur jalan raya dari dan ke bandara Hang Nadim juga beberapa pelabuhan tampak lebih bagus. Demikian juga jalan protokol di dalam kota kawasan Nagoya sudah lebar dan terawat sangat asri.

Tiga hari yang lalu, saat berangkat dari pelabuhan Setulang Laut, Johor, menuju pelabuhan Batam Center, Pulau Batam, saya nampak para penumpang kapal cepat, sangat ramai oleh wisatawan yang baru tiba dari Malaysia. Demimian juga wisatawan dari Singapura yang sangat mendominasi angka kunjungan wisman. Tak lupa juga wisatawan lokal yang datang dari berbagai pulau di sekitar Batam berbondong-bondong di pelabuhan untuk menghabiskan minggu pertama lebaran mereka.

Transportasi dan Akomodasi

Sebelum ini, pernah ada kerjasama dalam berbagai hal wilayah bertengga ini yakni Sijori (Singapura-Johor-Riau). Antaranya adalah Sosial, ekonomi dan budaya. Ketiga wilayah ini dihubungkan dengan transportasi udara dan laut.

Diakui bahwa Batam merangkak memperbaiki imej miring yang sering diberikan oleh publik Indonesia yang melihat pulau ini sebagai tempat berseronok. Namun ketika judi diharamlan secara nasional, hal lainnya ikut lumpuh dan berangsur berkurang. Memang berdampak pada jumlah kunjungan, tetapi kenyamanan dan ketertiban masyarakat tentu jauh lebih penting dan mahal harganya.

Batam juga menjadi pusat Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI). Perhatian masyarakat Batam akan pembangunan masyarakat yang berkarakter dan agamis, belum lama telah suksesnya menyelenggarakan perhelatan akbar MTQ Nasional. Astaka permanen yang megah dibangun di alun-alum Batam Center yang mencerminkan seriusnya pemerintah setempat dan tingginya minat masyarakat Batam terhadap eksistensi Islam di pulau yang didiami oleh masyarakat multi-kultur tersebut.

Berkunjung ke Batam tidak perlu khawatir kekurangan penginapan karena banyak dibangun penginapan dari kelas melati hingga bintang lima. Resot mewah bertebaran di pinggir laut menghadap Singapura yang akan membuat para wisatawan menikmati liburan dengan tenang dan nyaman.

Pusat Perbelanjaan

Pulau Batam terkenal sebagai pusat perbelanjaan. Elektoronik yang cenderung lebih murah berbanding daerah lain di Indonesia. Demimikian juga tas berbagai jenis dan merek, semuanya dijual di daerah Nagoya dan Jodoh.

merupakan salah satu pusat industri, MIEC, kebudayaan dan perkembangan Islam di Kepulauan Riau.

Diakui atau tidak, bahwa kaum pendatang di Batam melebihi penduduk lokal. Hal ini berarti bahwa Batam merupakan lahan rezeki yang menjanjikan.

Destinasi Pariwisata Unggulan

Batam merupakan surga wisata dan belanja yang unggul di Kepri. Para wisatawan bisa berbelanja aneka barang di Nagoya dan Jodoh, bisa ke pantai Nongsa, jembatan Barelang, wisata sejarah Pulau Galang, dan tak jauh juga bisa ke Pulau Penyengat yang banyak peninggalan kerajaan Melayu Riau.

Pada tahun 2017, Batam mentargetkan 2.7 juta wisman berkunjung ke Batam. Walau belum tercapai, tetapi pemerintah setempat tetap terus berupaya ke arah itu.

Batam muncul sebagai destinasi wisata utama di Kepulauan Riau. Ferry dari Malaysia dan Singapura terjadwal setiap jam baik yang berlabuh ke Batam Center atau pun Harbour Bay. Dari Malaysia untuk ongkos pulang pergi RM130 (sekitar 450 ribu

Namun perlu dicermati bahwa kadang-kadang petugas di bandara dan pelabuhan sedikit mempersulit orang Indonesia masuk ke Batam dengan mengharuskan ada penjamin di Batam. Tentu hal ini akan mempengaruhi psikologis masyarakat kita datang berlibur ke Batam karena tidak semua orang punya teman dan saudara yang berdomisili di Batam.

Sekadar berbagi dari pulau yang menjuliki diri "Bandar Dunia Madani."

Batam: 18062018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun