Keempat: Bergabungnya mantan Perdana Menteri Mahathir Mohammad bersama oposisi "Pakatan Harapan" yang gencar menghembuskan kebencian kepada UMNO dan partai-partai kolaisi "Barisan Nasional" pimpinan Perdana Menteri Najib Razak.
Kelima: Tidak bergabungnya Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dengan kubu Barisan Nasional memberikan sinyal bahwa PAS tidak sehaluan dengan perjuangan UMNO dan partai-partai lain dalam koalisi Barisan Nasional.
Hal-hal tersebut pasti memiliki pengaruh yang kuat terhadap tinggi-rendahnya dominasi UMNO dan juga elektabilitas PM Najib Razak dalam Pemilu ke-14 Malaysia. Apakah UMNO bisa menang dan Najib Razak kembali berkuasa, akan ditentukan oleh rakyat Malaysia di tempat pemilihan suara tanggal 9 Mei 2018 nanti.
Namun bila membaca kekuatan dan sikap oposisi, tampaknya UMNO dan koalisi Barisan Nasional memiliki peluang besar untuk kembali berkuasa paska Pemilu ke-14 Malaysia.Â
Demikian analisa sederhana tentang eksistensi UMNO dalam politik Malaysia, khususnya untuk menjadi dasar membaca peluang UMNO untuk menang di Pemilu ke-14 Malaysia yang akan berlangsung pada 9 Mei 2018.(*)
Kuala Lumpur: 04052018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H