Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kuliner "Pisang Epe" di Pantai Losari

9 Januari 2018   17:10 Diperbarui: 20 Januari 2018   09:36 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pisang Epe cukup terkenal di kalangan masyarakat Bugis Makassar, Sulawesi Selatan. Pisang bakar yang bahan material aslinya dari Pisang Abu atau Pisang Gepok yang dileperkan kemudian dibakar dengan arang secara alami selalu menjadi buah bibir di kalangan Urang Ugik di tanah Makassar.

Akhir Desember 2017 lalu, saat menikmati suasana matahari terbenam di Pantai Losari, Makassar, saya tidak mau melepaskan kesempatan untuk menikmati kuliner "Pisang Epe" dalam berbagai varian rasa. 

Saya mencoba pesan yang biasa dengan sajian siraman gula aren. Demikian juga yang rasa cokelat dan rasa keju dengan masing-masing taburan cokelat dan parutan keju dengan harga yang sedikit tinggi. Selain itu saya melihat ada juga yang rasa durian sehingga para pengunjung bisa memesannya dalam berbagai rasa sesuai selera.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Berbagai cara sajian pisang epe tentu semuanya nikmat, apalagi bila disuguhkan dalam keadaan panas sambil menikmati suasana pantai yang indah dengan sesekali memandang para wisatawan lalu lalang yang begitu senang menikmati keramaian sekitar pantai yang sedari dulu cukup terkenal di seantero Indonesia.

Bisa dibilang semua gerai yang berjejer di sepanjang bibir Pantai Losari menyediakan pisang epe. Harganya pun seragam di semua gerai yang ada yaitu antara Rp. 8.000 sd 10.000 tergantung rasa yang diinginkan. 

Tiap porsi berisi tiga buah pisang. Jadi untuk bisa menikmati berbagai varian rasa, maka akan lebih baik apabila ke Pantai Losari tidak sendirian. Ajaklah teman supaya bisa masing-masing memesan rasa pisang epe yang berbeda untuk bisa berbagi rasa pisang yang telah tersajikan.

Apabila punya waktu yang agak lapang, maka sebelum ke Pantai Losari, sebaiknya terlebih dahulu mengunjungi bangunan bersejarah "Port Reterdam" karena hanya dibuka untuk umum mulai jam 08:00 sampai dengan jam 18:00 waktu setempat. Setelah selesai melihat-lihat benteng yang dibangun oleh Pemerintah VOC pada abad ke-17 itu, selanjutnya bisa menikmati panorama indah sore hari Pantai Losari.

Setelah menikmati kuliner Pisang Epe dan suasana matahari terbenam di Pantai Losari, segeralah berjalan-jalan di antara deretan pertokoan di Jalan Somba Opu yang tentu tidak jauh dari Pantai Losari. 

Di situ, wisatawan bisa berbelanja souvenir khas Makassar seperti baju adat, tenun tradisional, kaos Makassar, gantungan kuci, dan berbagai hasil karya masyarakat setempat yang bisa dikoleksi.

Berkunjung ke Makassar memang sangat mengesankan. Sepertinya menikmati kuliner pisang epe di Pantai Losari menjadi sesuatu keharusan tersendiri bagi siapa saja yang berkunjung ke Makassar. Memang akan terasa tidak lengkap rasanya bila sudah sampai ke Makassar tidak dapat menyempatkan diri menikmati pisang bakar khas daerah ini di Pantai Losari. 

Segeralah berkunjunglah ke Makassar untuk menyelami betapa Indonesia sangat kaya akan tradisi dan budaya serta keramahan masyarakat wilayah Timur Indonesia.

Suasana kuliner di Pantai Losari. Fofo: Dokumentasi pribadi.
Suasana kuliner di Pantai Losari. Fofo: Dokumentasi pribadi.
Sekadar berbagi dari negeri para Daeng.      

Ujung Pandang: 24122017   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun