Anak-anak kecil yang polos berbaris rapi di bawah Rumah Susun (Flat) Bayu Perdana Klang, Selangor, Malaysia. Di tangan masing-masing tergenggam erat miniatur benderah merah putih sambil dilambai-lambaikan saat menyambut kedatangan Duta Besar Rusdi Kirana dan rombongan pada hari Selasa, 12 Desember 2017. Mereka adalah anak-anak pekerja migran ilegal yang bersekolah di Pusat Pendidikan Warga Negara Indonesia (PPWNI) Insan Malindo, Klang.
Pusat belajar anak-anak Indonesia tersebut didirikan pada tahun 2005 oleh seorang warga negara Malaysia YM Ungku Raja Kamaruddin, merupakan pengusaha berdarah Bugis dari kerabat Diraja Selangor. Sejak awal berdirinya PPWNI Klang, YM Raja Kamaruddin atau yang akrab dipangggil Ungku Raja telah menugaskan isterinya Puan Sarina Binti Che Mat sebagai Kepala Sekolah.
Pada hari kunjungan rombongan Duta Besar, sekolah yang dibuka di pusat konsentrasi pekerja migran Indonesia itu tampak sangat meriah, dihias indah, mulai dari lorong masuk hingga ke panggung untuk menyambut kedatangan Kepala Perwakilan RI yang merupakan pendiri dan pemilik Lion Group itu. Â
Ikut serta dalam rombongan tersebut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Prof.Dr. Ari Purbayanto, Atase Perhubungan KBRI Kuala Lumpur Kapt. Muhammad Abduh, Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Drs. H. Agustinus Suharto, M.Pd., dan Koordinator Pendidikan Non-Formal Taufiq Hasyim Salengke.
Seusai penandatanganan prasasti kunjungan, Duta Besar turut menyerahkan bantuan dua unit komputer serta buku pelajaran. Dalam acara yang sama, Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Drs. H. Agustinus Suharto, M.Pd berkesempatan menyampaikan ijazah paket A kepada 7 orang siswa yang lulus ujian sekolah berbasi nasional (USBN) pada tahun 2017.
Merespon hal tersebut, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur Prof. Dr. Ari Purbayanto dalam sambutannya menegaskan bahwa Perwakilan RI akan mengupayakan agar anak Indonesia di Klang mendapatkan Kartu Indonesia Pintar sebagai jaminan keberlangsungan belajar mereka.
Disampaikan juga bahwa Pemerintah sangat serius memberikan perhatian dalam hal layanan pendidikan bagi anak pekerja migran Indonesia dengan mengirim guru secara berkala. Selain itu, KBRI juga membuka akses kepada para relawan pendidikan untuk ikut andil mengajar di PPWNI Klang walau pun dalam jangka waktu yang singkat dan biasanya mereka sekadar memberikan motivasi dan wawasan ke-Indonesia-an serta kesenian.
Sementara itu, Duta Besar Bapak Rusdi Kirana memberikan jaminan kepada pendiri PPWNI Klang YM Raja Kamaruddin bahwa Pemerintah Indonesia akan hadir membantu warga Indonesia terkait pemberian dokumen dan juga kepentingan belajar bagi anak-anak Indonesia yang belajar di PPWNI Klang.
Disampaikan juga bahwa mulai Januari KBRI akan membuka tempat kegiatan belajar masyarakat yang dilaksanakan setiap akhir pekan. Perwakilan RI juga akan membangun sekolah/Community Learning Center (CLC) bagi anak-anak Indonesia sebanyak- banyaknya, khususnya di Sarawak.