Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seloto, Benteng Terakhir di Sumbawa, Saksi Perjuangan "Lalu Unru" Menentang Belanda

22 November 2017   20:08 Diperbarui: 23 November 2017   15:37 4994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Perang Kemutar Telu. Dok. Swartz 1908

**

Lalu Unru sangat dihormati oleh masyarakat Seloto, terutama oleh prajurit Papun Ja'far. Orang Seloto juga memanggil Lalu Unru dengan sebutan "Raden" yang bermaksud orang yang dihargai dan dipanuti. Karena di "Sampar Jaleka" telah dimakamkan jasad Lalu Unru, maka puncak gunung itu disebut dengan "Puncak Raden Jaleka," dan gunungnya disebut dengan Olat Raden Jaleka.

Lalu Unru merupakan tokoh sentral dan pejuang hebat menentang penjajah Belanda di Pulau Sumbawa. Sangat direkomendasikan supaya Lalu Unru mendapat penghargaan yang layak dari Pemerintah Indonesia dengan mengesahkannya sebagai Pahlawan Tanah Sumbawa. Hal ini sangat penting supaya masyarakat menghargai jasa para pejuang Tanah Sumbawa dan sekaligus dapat menjiwai semangat patriotismeLalu Unru dan juga para pejuang lain di Tanah Sumbawa.(*)

Tulisan ini dikembangkan dari catatan asal yang penulis susun pada tahun 2000 di Universitas Kebangsan Malaysia (UKM).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun