Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hotel Alexis antara Anies Baswedan dan Moammar Emka

2 November 2017   10:54 Diperbarui: 2 November 2017   13:45 5453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Investigasi tak berhenti di Surabaya karena memang pecahnya bola salju Gang Dolly tentu terpencar ke seluruh pelosok Surabaya bahkan saya mendapatkan pengakuan dari sumber terpercaya saat saya investigasi dampak penutupan lokalisasi Gang Dolly itu hingga ke daerah Batu, Malang. 

Menutup Alexis Jangan Karena Janji Politik

Bisnis jasa gadis cantik di Alexis tak disinggung secara tersurat dalam investigasi Moammar Emka lewat Jakarta Under Cover. Artinya ada yang lebih menggelitik instink investigasi Emka terkait bisnis esek-esek di tengah gemerlapnya ibukota Jakarta. Dan inilah yang harus dikejar oleh Anies Baswedan supaya niat baik yang mulia dalam memberantas prostitusi di DKI Jakarta tidak terkesan sebatas janji politik tapi murni sosial kemasyarakatan.

Apabila Alexis berhasil ditutup tetapi sama sekali tidak mengusik tempat lain yang serupa, maka tidak perlulah bertepuk tangan bahwa Anies telah memenuhi janji politiknya karena faktanya ada ratusan tempat plesiran malam lainnya yang menyediakan jasa prostitusi yang harus juga dibereskan dengan bijaksana atas nama pemimpin dan ilmuan yang mengedepankan nalar yang logis. Kalau tidak tahu, tinggal ajak saja Moammar Emka yang telah melakukan observasi lapangan dengan begitu sempurna.

Semoga menutup Alexis tidak sebatas untuk memenuhi janji politik dan merespon tuntutan kelompok masyarakat tertentu, tetapi untuk memaknai kewajibannya sebagai pemimpin yang bijaksana yang bertindak sesuai keyakinan agama dan prinsip demokrasi yang diamalkan dalam bermasyarakat dan bernegara.(*)

Sekadar berbagi untuk Indonesia yang lebih baik.

KL: 2 November 2017 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun