SELAMA lima hari pada pekan lalu, Pavilion Mall dimeriahkan dengan berbagai persembahan seni dan budaya Indonesia. Stand yang mempamerkan produk unggulan Indonesia berderet melingkar mengitari sisi hall menghadap gerbang utama mall. Ornamen khas replika rumah tradisioal masyarakat Sasak, Lombok menghiasi panggung utama dan dua sisi gerbang pameran. Ada ondel-ondel di pintu masuk seolah-olah menyambut setiap orang yang datang mengunjungi pameran yang berlangsung di bilangan Bukit Bintang itu, sebuah pusat perbelanjaan elit di kota Kuala Lumpur, Malaysia.
Semarak Indonesian Street Festival 2017 yang mengusung tema Explore Exotic Indonesia, menampilkan berbagai keunikan alam Indonesia yang didominasi wisata alam Bali dan Lombok. Selain itu, produk tradisional masyarakat Indonesia seperti aneka batik, kapal pinisi dan alat musik Kulintang turut menghiasi kawasan pameran.
Acara tersebut, selain untuk mempromosikan budaya Indonesia, juga untuk mensukseskan program “ASEAN as a Single Destination”.
KBRI Kuala Lumpur juga turut promosikan pendidikan Indonesia karena banyak masyarakat Malaysia yang tertarik untuk kuliah bidang kedokteran di perguruan tinggi Indonesia. Program Darmasiswa yang disampaikan oleh Kemdikbud melalui kantor perwakilan juga telah menyedot pengunjung ke stand Atase Pendidikan KBRI Kuala Lumpur.
Selama pameran berlangsung, telah dimeriahkan dengan berbagai persembahan tarian dan permainan tradisional oleh guru dan siswaSekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) juga pelajar Indonesia yang dikoordinir oleh Persatuan Pelajar Indonesia se-Malaysia (PPIM). Antara persembahan yang ditampilkan adalah: Angklung, Tari Tor Tor, Tari Betawi, Tari Bajidor, Tari Saman, Tari Piring dan permainan musik tradisional serta penampilan Band.
Indonesia melalui kantor perwakilannya di berbagai negara giat mempromosikan pariwisata, seni dan budaya serta produk unggulan yang berpotensi ekspor guna mendukung peningkatan ekspor non migas Indonesia ke Malaysia. Inilah salah satu alasan diselenggarakan Indonesian Street Festival di Malaysia.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur setelah sukses menghelat acara tersebut pada pekan lalu sebagaimana suksesnya Indonesia Street Festival tahun sebelumnya yang begitu meriah karena sepanjang Jalan Bukit Bintang diwarnai oleh atraksi seni dan budaya khas Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengeluarkan data lima besar negara asal para wisatawan manca negara yang berkunjung ke Indonesia selama kurun waktu 2016 yaitu Tionghoa berjumlah 1,43 juta orang diikuti oleh wisman asal Singapura sebanyak 1,42 juta kemudian Australia1,18 juta orang, Malaysia 1.18 juta orang dan terakhir Jepang 468,11 ribu orang.
Kedekatan geografis Indonesia-Malaysia sangat memungkinkan kerja sama yang akan berdampak pada peningkatan arus wisatawan Malaysia ke Indonesia, bertambahnya jumlah nilai investasi Malaysia di Indonesia serta peningkatan kadar ekspor produk non-migas Indonesia ke negara jiran itu.
Bijak memanfaatkan kedekatan geografis dan kesamaan budaya, tentu akan menguntungkan kedua belah pihak. Pada tahun 2016, diantara negara-negara ASEAN, Malaysia berada pada urutan kedua tertinggi dikunjungi wisatawan manca negara setelah Thailand.
Malaysia telah sukses menyedot wisatawan asing dari Tiongkok dan Timur Tengah, maka dalam hal ini Indonesia harus bisa memastikan wisman tersebut akan melanjutkan perjalanan ke Indonesia terlebih dahulu sebelum kembali kenegara asal.
Segalanya bisa dijual di Indonesia. Buktinya Indonesian Street Festival yang berlangsung di Kuala Lumpur pekan lalu, telah menarik pengunjung yang banyak, baik masyarakat Malaysia juga turis asing yang kebetulan sedang berada di Malaysia.
Sekarang tergantung kita bagaimana mengemasnya supaya produkwisata Indonesia tampak lebih menarik dan mengesankan.***
KL:23052017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H