Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menariknya Kompasianer Rahmad Kartolo Asli

4 Mei 2017   10:02 Diperbarui: 22 Juni 2017   17:31 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERTAMA kenal kompasianer bernama pena Rahmad Kartolo sedikit menggelitik hati dan perasaan saya hingga hari ini saya terdetik untuk menuangkan dalam sebuah tulisan sederhana dan ringan. 

Jujur waktu itu saya kurang berkenan dengan vote penilaian yang diberikan TIDAK MENARIK pada tulisan saya dan juga tulisan-tulisan bagus dari kompasianer lainnya.

Pasalnya, penulis jelas-jelas sudah merasa capek menulis dan membuat analisa bahkan menarik latar belakang sejarah yang mengharuskan untuk membaca literatur tertentu terlebih dahulu, kemudia mendapat vote nilai TIDAK MENARIK? rasanya sangat tidak bijaksana dan saya terfikir lebih baik diam daripada memberi penilaian yang dapat mematahkan semangat orang lain untuk berkarya.

Saya mencoba mempelajari darimana tidak menariknya tulisan yang saya suguhkan di Kompasiana? Saya pelajari tulisan-tulisan penulis lain di rublik PILIHAN dan HEAD LINE ternyata tulisan yang sangat bagus bagi saya dan kompasianer lain tetap tidak menarik bagi serang Rahmad Kartolo Asli.

Ya sudahlah kalau memang demikian Pak Rahmad Kartolo. Tetapi bagi saya Anda adalah orang yang unik dan menarik.

Tulisan Rahmad Kartolo

Selama ini yang saya tahu, beliau sudah menghasilkan 2 judul tulisan. Pertama di rubrik FIKSIANA "Sajak Empat Kata Saja" yang dibaca oleh 426 orang, 11 komentar dan 24 penilai. Tulisan yang dipublish tanggal 9 April 2017 pukul 12:51:30 WIB merupakan sebuah karya yang bagus, kreatif dan mencuit hati. Hebat dan mantapsss pokoknya.

Pekan lalu, tepatnya tanggal 25 April 2017 pukul 15:55:01 WIB, Rahmad Kartolo kembali mempublish artikel keduanya yang berjudul "Memang "Tidak Menarik" Kok!" yang dibaca oleh 365 orang dengan 7 komentar dan 22 penilai. Berdasarkan jumlah respon, menggambarkan tulisan yang sukses karena telah sampai kepada pembaca dan mendatangkan reaksi publik, baik positif maupun negatif.

Di tengah belasan nilai dan komentar miring tersebut ada beberapa komentar positif. Di bawah ini saya ambil satu contoh yang saya copy paste langsung tanpa edit sbb:

KOMENTAR : 7 Abe Sagara 03 Mei 2017 22:14:40 Cukup Menarik, karena anda bermain emotional psychology di artikel ini dan juga di beberapa nilai yang anda beri pada banyak postingan kompasianer. Menarik karena tidak banyak orang yang bisa jujur menilai bahwa sebuah postngan benar-benar menarik atau tidak menark sama sekali. Teruslah berkarya supaya semakin menjadi pria yang menarik, bung.

Respon Penilaian Resiprokal dari Kompasianer

Di artikenyal berjudul "Memang "Tidak Menarik" Kok!" banyak kompasianer yang memberikan nilai TIDAK MENARIK. Mungkin sebagai ungkapan kekesalan atau bisa saja memang tulisan tersebut tidak menarik. Dari 23 pemberi nilai, 1 nilai INSPIRATIF, 2 nilai AKTUAL, 2 nilai UNIK, 3 nilai MENARIK dan 15 nilai TIDAK MENARIK.

Saya melihat tulisan tersebut menarik makanya saya vote yang walaupun semua penilaian untuk tulisan saya dari Rahmad Kartolo Asli adalah TIDAK MENARIK.

Respon penilaian dari Kompasianer terhadap tulisan RKA
Respon penilaian dari Kompasianer terhadap tulisan RKA
Minggu lalu, seorang penulis pemula memuat satu artikel perdananya. Baru beberapa menit tulisan publish, pembaca baru sebilangan jari tangan, komentar belum ada, nilaipun masih kosong. Eh...selang beberapa menit kemudian tiba-tiba muncul satu-satunya nilai TIDAK MENARIK dari Pak Rahmad Kartolo Asli. Saya langsung memberi nilai MENARIK untuk mengimbangi dan komentar setelah membaca tulisan yang menarik dan sangat inspiratif itu.

Saya dapat membayangkan bagaimana perasaan Kompasianer tersebut yang baru memiliki satu artikel dan mencoba publish dengan senang hati malah langsung disambut oleh  nilai TIDAK MENARIK Pak Rahmad Kartolo Asli. betul-betul SAKITNYA TUH DI UBUN-UBUN. hehehe. 

Bagi saya di situlah MENARIK-nya Rahmad Kartolo Asli yang selalu memainkan psikologi para penulis dan pada saat yang sama hebatnya awak Kompasiana yang tetap semangat menulis walaupun direspon dengan nilai TIDAK MENARIK oleh Pak Rahmad Kartolo Asli.

Terus berkarya karena hidup memang tidak selalunya mulus. Salam hangat dari saya yang sedang belajar menulis.***

KL:04052017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun