Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Antrian Panjang untuk Kek Pisang Tempoe Doloe

28 April 2017   09:46 Diperbarui: 28 April 2017   21:24 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ORANG yang hidup di desa ingin sekali merasakan imbas glamor kehidupan kota. Sebaliknya masyarakat urban yang rata-rata berasal dari desa, hidup dengan pola serba modern, pasti akan merindui suasana damai di kampung halaman, seperti makan singkong bakar, mandi sungai dengan air yang mengalir deras dan jerni, gotong royong yang segalanya dalam nuansa kebersamaan.

Di tengah gemerlapnya modernitas kota Johor Bahru, Malaysia, masih ada tempat yang menyuguhkan makanan kek pisang dalam suasana seratus tahun silam. Itulah keunikan kedai kek pisang “Hiap Joo Bakery” yang didirikan pada tahun 1919, di Jalan Tan Hiok Nee, Johor Bahru. Menariknya Hiap Joo Bakery masih melestarikan tradisi lama dalam membuat kek pisang tanpa perubahan perubahan apa-apa.

Setiap saya membeli kek pisang di kedai yang berada sekitar 1km dari perbatasan Singapura itu, saya selalu melongok ke arah perapian roti. Memang benar, proses pembuatannya masih secara manual dan memasaknya menggunakan bara api arang.

Bagi yang gemar kuliner, bisa mampir di Johor Bahru. Apabila menyeberang jalan darat dari Singapura ke Malaysia atau lewat laut dari Batam, maka singgahlah di kota ini, ibukota negeri Johor yang berkembang pesat menyaingi Singapura, yang siap mengobati kerinduan kita akan gaya hidup tempoe doloe dengan sepotong roti dalam suasana sederhana dan menyenangkan.

Masyarakat urban yang tinggal di kota metropolitan yang sehari-hari memasak atau makan makanan yang diproses secara modern akan menjadi pengalaman yang unik dan menarik apabila bertemu dengan makanan hasil olahan tradisional.

Di kota Johor Bahru, tersedia tempat sedemikian rupa. Setiap hari, pelanggan warga setempat dan warga Singapura rela antri panjang demi mendapatkan kek pisang yang sangat lezat dengan aroma yang menggugah selera. Sederhana, tetapi terbukti manjur mengatasi restoran atau warung roti francais yang menyediakan varian roti yang mewah.

Melihat dari nama kedai, jelas pemiliknya etnis Tionghoa. Saya melihat, semua pekerjanya adalah warga negara Indonesia.

Setiap saya ke kedai Hiap Joo Bakery, jarang sekali bisa langsung beli. Pasti harus antri panjang terlebih dahulu. Tak jarang mengurungkan niat membeli roti karena tidak cukup waktu untuk antri.

Awal menikmati kelezatan kek pisang tersebut pada tahun 2007, dibelikan oleh Ah Koi, seorang teman di kantor Konsulat Jenderal RI Johor Bahru. Setelah pindah ke Kuala Lumpur pun tetap menyempatkan diri untuk membeli kek pisang bila berkunjung ke tanah ujung benua Asia itu.***

20170424-124912-5902aca5c0afbdaf1b5f94c3.jpg
20170424-124912-5902aca5c0afbdaf1b5f94c3.jpg
20170424-130547-5902acb8c0afbd8c1b5f94c3.jpg
20170424-130547-5902acb8c0afbd8c1b5f94c3.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun