Mohon tunggu...
Theresia Putri Maharani
Theresia Putri Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Relasi Komunikasi Antar Negara dalam Perhelatan Asian Games 2018

11 November 2022   11:28 Diperbarui: 30 September 2023   20:17 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia tidak lepas dari hubungan sosial dengan orang lain  yang bertujuan memelihara transformasi pesan yang akan terus ada dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Proses komunikasi diharapkan mampu menghubungan manusia melalui berbagai perilaku yang terus diperbaharui sehingga tidak hanya sekedar kegiatan komunikasi satu arah tetapi menghasilkan tindakan yang diinginkan dari komunikator. Komunikasi selalu mengalami perubahan dan merupakan suatu tindakan yang langsung. Pengertian tersebut tidak jauh berbeda dengan komunikasi antarbudaya yang terjadi secara interaktif, transaksional, serta dinamis.

Wahlstrom (1992) mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya yang interaktif terlihat dalam tindakan komunikasi yang terjadi secara dua arah sehingga terdapat timbal balik (Liliweri, 2003). Dalam komunikasi secara transaksional adanya emosional yang tinggi sehingga berlangsung terus menerus dan adanya kesinambungan pertukaran pesan, adanya kausalitas dengan waktu, aktor komunikasi memiliki peran yang dijalankan. Dinamis dalam komunikasi antarbudaya merupakan proses yang masih terus ada sehingga berkembang seiring dengan waktu dan situasi tertentu.

Mulyana mengemukakan mengenai pengertian komunikasi antarbudaya yang interaktif bahwa terjadi antara komunikator dengan komunikan. Dengan latar belakang aktor komunikasi memberikan pengalaman atau cerita yang berbeda-beda sehingga mampu memberikan pengaruh yang menandakan adanya suatu timbal balik dari hasil interaksi aktor komunikasi (Mulyana dan Rakhmat, 2006). Andrea L Rich dan Denis M. Ogawa memberikan pengertian mengenai komunikasi antarbudaya bahwa komunikasi yang dilakukan oleh beberapa orang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, seperti antar suku, etnik dan ras, kelas sosial (Samovar dan Porter, 1976).

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau Non-Government Organisation (NGO) merupakan salah satu konteks komunikasi antarbudaya. NGO tidak mengambil keuntungan dalam mengoperasikan organisasi. Hal tersebut dikarenakan organisasi tersebut memiliki peran dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang dibuat oleh negara dan mengajukan gagasan alternatif. Maka dari itu, dalam kegiatan konferensi PBB, NGO berpartisipasi dalam sidang tersebut.

NGO memberikan pengaruh yang positif terhadap pembangunan suatu negara karena dari organisasi ini mereka merupakan wadah dari berbagai sumber informasi, penasehat kebijakan hukum, dan meninjau isu kemanusiaan dan lingkungan dari nasional maupun internasional. NGO juga membantu membangun citra suatu negara kepada publik masyarakat luar negri dalam diplomasi publik.

Seperti contoh Indonesia menjadi tuan rumah dalam ajang perhelatan olahraga terbesar di Asia yaitu ASIAN GAMES 2018. Pada mulanya ASIAN GAMES 2018 dilakukan di Vietnam akan tetapi mereka mengajukan keberatan karena belum siap untuk menjadi tuan rumah ASIAN GAMES 2018. Indonesia mendengar kabar tersebut langsung mengambil kesempatan untuk menjadi tuan rumah ASIAN GAMES 2018. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengenalkan budaya dan tempat wisata di Indonesia.

Ajang perhelatan olahraga terbesar di Asia tersebut sukses besar hingga diapresiasi oleh masyarakat publik luar negri. Hal tersebut ditunjukkan dengan masuknya berita positif di media besar luar negri. Tidak hanya Asia tetapi kancah dunia menyorot suksesnya ajang olahraga yang dihelatkan oleh Indonesia. Upaya ini tidak terjadi sia-sia karena terlihat bahwa Indonesia makin dikenal oleh masyarakat luar negri dengan citra yang berbeda dari sebelumnya. Seperti yang kita ketahui Indonesia pada saat itu masih menjadi negara yang belum banyak diketahui hingga pada akhirnya Indonesia dalam waktu kedepan mampu dikenal dengan citra kebudayaan dan tempat yang indah.

Selain itu dalam statistik perekonomian pariwisata Indonesia pada saat itu naik dengan cukup baik. Banyak wisatawan asing khususnya masyarakat yang negaranya mengikuti ASIAN GAMES dengan tujuan untuk mendukung menjadi liburan. Selain dari masyarakat itu sendiri para tokoh elit juga memiliki kesempatan dalam melakukan diskusi di luar dari kehidupan politik mereka. Beberapa negara yang sedang berkonflik dalam ajang ini menjadi wadah keterbukaan diri khususnya para atlet.  

Daftar Pustaka:

Liliweri, Alo. (2003). Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyana, Deddy dan Rahkmat, Jalaluddin (ed).( 2006). Komunikasi Antarbuday,. Pandun berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya 

Samovar Larry A. Porter, Richard E, Larry dan Jain, Nemi C. (1981). Undertsanding Intrecultural Communication. Belmont California: Wadsworth PublishingComponi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun