Sebagai anak turun Viking, yang tentu hafal dengan falsafah hidup nenek moyangnya itu, mereka menyerang dari arah yang tak diduga dan dengan cara yang tak disangka. Maka, Volvo diperkenalkan dengan cara yang 'aneh': melakukan ujicoba dengan menabrakkan dua mobil berisi boneka seukuran manusia. Pada kali lain, mereka menjatuhkan Volvo dari atas gedung. Hasilnya, media-media besar menuliskannya sebagai sebuah cerita yang bagus yang tak boleh dirahasiakan: tak hanya indah, Volvo juga mobil yang aman.
Dan, cerita tentang Volvo itu masih terdengar hingga kini.
Masih ada cerita lain tentang merek-merek besar yang lahir dari anak keturunan Viking dan, hingga kini, menguasai dunia. Absolut Vodka, LEGO, dan IKEA adalah tiga di antaranya. Mereka menaklukkan dunia dengan cara yang tak terpikirkan. Dan, cara yang tak terpikirkan itu, kemudian menjadi cerita yang bagus, yang tiada henti ditulis oleh banyak media dan banyak orang. Hingga kini.
Streid dan Andreasson menyimpulkan, "Kesuksesan tidak didapat hanya dengan memberikan dunia sebuah gagasan, produk, atau jasa yang berkualitas. Kesuksesan didapat dengan memberikan dunia sebuah cerita hebat, sebuah cerita yang terus hidup dengan sendirinya."
Nah, apakah hanya mereka yang dapat melakukan pendekatan yang disebut Zen Viking tersebut? Tentu tidak. Banyak yang sudah mengikutinya. Dan, saya yakin, brand atau bisnis Anda juga punya cerita. Hanya, mungkin, Anda tidak tahu bagaimana menceritakannya, atau dari mana memulainya.
Tapi percayalah, setiap orang sebenarnya dapat bercerita. Hanya perlu dilatih dan dibiasakan saja. Salah satu cara melatihnya adalah dengan belajar dari storyteller yang mumpuni, contohnya, Budiman Hakim. Penulis buku "Storytelling: Beriklan Lewat Cerita" itu kebetulan akan mengisi workshop di Kedai Laku Kopi Bintaro pada 25 Agustus dan 1 September. Anda dapat memanfaatkan kesempatan itu untuk belajar darinya.
***
@thriologi
Ditulis di Laku Kopi Bintaro, 8 Agustus 2018
***
Referensi: The Viking Manifesto, Steve Strid and Claes Andreasson (2008)