      Sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi mengenai kasus pertama positif virus covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020, banyak sektor-sektor yang harus menyesuaikan diri dengan penanganan maupun pencegahan terjangkitnya virus corona. Hal tersebut tidak terkecuali pada sektor pendidikan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim dalam SURAT EDARAN NOMOR 4 TAHUN 2020 TENTANG PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM MASA DARURAT CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) mengatakan bahwa seluruh Instansi pendidikan harus melakukan proses pembelajaran secara daring atau jarak jauh
      Pada jenjang Institusi, Perkuliahan Jarak Jauh dimulai oleh kampus Universitas Indonesia (UI) pada hari/tanggal: Rabu, 18 Maret 2020 dan kemudian diikuti oleh kampus lainnya. Perkuliahan Jarak Jauh dilakukan dengan berbagai metode sesuai dengan jurusan dan dosen masing-masing, diantaranya dengan menggunakan video conference melalui aplikasi Zoom atau CloudX, melalui platform online seperti google classroom, Edmodo, WhatsApp dan lainnya.
      Selain memberikan materi kuliah, pemberian tugas/proyek oleh dosen adalah hal yang sangat lazim ditemui oleh mahasiswa selama dilaksanakannya Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ). Tugas/proyek yang diberikan oleh dosen dapat berupa tugas/proyek individu (tugas pribadi) ataupun yang harus dikerjakan bersama kelompok.
      Dalam menjalankan tugas kelompok, tidak sedikit mahasiswa yang mengeluhkan hal ini. Dimulai dari sulitnya mengambil keputusan bersama, rekan sekelompok yang apatis, terjadinya kesalah pahaman akibat komunikasi online, dan hal lainnya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, mahasiswa perlu melakukan yang namanya "Manajemen Informasi" dalam menjalankan proyek kelompok.
      Manajemen Komunikasi Proyek membahas tentang bagaimana menghasilkan, mengumpulkan, dan menyimpan informasi proyek dengan prosesnya yang meliputi: perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan kinerja dan mengelola pemangku kepentingan. Adapun keluaran dari Manajemen komunikasi Proyek ini meliputi: rencana manajemen komunikasi, laporan status, laporan kinerja dll.
Untuk mewujudkan Manajemen Informasi dalam proyek kelompok mahasiswa, mahasiswa harus melakukan manajemen informasi itu sendiri terhadap sesama anggota kelompok dan terhadap diri sendiri.
Adapun manajemen informasi yang dapat dilakukan terhadap sesama anggota kelompok adalah :
- Harus memiliki 'kontak' anggota kelompok yang dapat dihubungi
Hal ini merupakan yang paling dasar dalam proyek kelompok Perkuliahan Jarak Jauh yang menggunakan media online sebagai satu-satunya cara dalam berkomunikasi. Tetapi, masih sering terjadi bahwa anggota kelompok tidak dapat dihubungi atau tidak aktif. Hal ini dapat diakali dengan meminta 'kontak' salah satu anggota keluarga / teman serumah dari anggota kelompok tersebut (hal ini dapat sangat berfungsi ketika anggota kelompok kita ketiduran)
- Buat kesepakatan dan konsekuensi
Tidak ada salahnya membuat kesepakatan dengan sesama anggota kelompok sebelum pembuatan proyek dimulai. Kesepakatan dapat berupa penyatuan visi misi antar anggota kelompok yang dapat berupa pembagian tugas, teknis pengerjaan, tanggal-tanggal penting dan lainnya. Ada kesepakatan tentu ada konsekuensi. Konsekuensi ini optional sesuai kesepakatan anggota kelompok
- Membagi tugas
Hal selanjutnya adalah melakukan pembagian tugas. Membagi tugas dapat dilakukan dengan kesepakatan kelompok dan sebaiknya dilakukan pembagian tugas berdasarkan kemampuan masing-masing anggota kelompok.
- Menentukan deadline
Tugas yang telah dibagi, harus ditentukan deadline pengumpulannya (Usahakan jangan terlalu dekat dengan tanggal submission dari dosen). Hal ini dapat mencegah keterlambatan pengumpulan tugas dan memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan review
- Saling mengoreksi
Saling mengoreksi tugas dengan sesama anggota kelompok sangat perlu dilakukan. Dengan begitu setiap anggota bisa saling mengetahui progres tugas dan bagian dari anggota kelompok yang lain dan jika ada kesalah dapat saling memberi saran.
- Lakukan komunikasi dengan menggunakan video conference
Sering sekali terjadi salah paham antar anggota kelompok ketika melakukan komunikasi melalui pesan teks. Baik itu kesalah pahaman mengenai nada berbicara ataupun mimik/ekspresi dari yang berbicara. Video conference dapat menjadi solusi untuk dapat melihat ekspresi wajah ataupun mendengar nada suara dari rekan kerja kita. Dengan hal tersebut, anggota kelompok dalam lebih saling memahami dan menghindari kesalah pahaman dalam berdiskusi.
- Selalu terhubung
Komunikasi akan berjalan lancar jika seluruh anggota kelompok bisa terhubung. Dalam kesepakatan di awal hal ini dapat dibahas untuk setiap anggota kelompok selalu siap pada platform tertentu yang telah disepakati.
      Untuk mewujudkan manajemen informasi yang baik kepada anggota kelompok seperti yang sudah dibahas dengan cara-cara diatas, tentunya mahasiswa juga harus melakukan manajemen informasi terhadap dirinya sendiri yang dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Kita harus bertanggungjawab dan memiliki komitmen terhadap kesepakatan yang telah disetujui oleh seluruh anggota kelompok (termasuk kita). Segala pekerjaan atau tugas yang di emban harus dilakukan tanpa menunda dan tepat waktu
- Dalam menyampaikan pendapat terhadap anggota kelompok lain, perhatikan etika penyampaian pendapat seperti penyampaian dengan sopan, memiliki argumen yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, tidak memotong pembicaraan orang lain atau menyerang pribadi lawan bicara dalam menyampaikan pendapat
- Ketahui kapasitas pengetahuan diri sendiri. Jangan malu bertanya kepada anggota kelompok anda jika kurang mengerti mengenai suatu topik. Jangan berani mengemban tugas yang anda sendiri tidak begitu paham sehingga timbul tindakan "sok tau" yang membuat pendapat anda tidak sesuai dengan topik (Berbeda halnya jika anda mempelajari dan mengkaji topik tersebut lebih lanjut)
- Hargai pendapat orang lain dalam sebuah diskusi. Hal ini sangat penting dalam sebuah grup atau kelompok. Karena jika kita menghargai orang lain, kemungkinan besar kita juga akan dihargai.
- Hal terakhir yang dapat dilakukan adalah pelajari teknik penyampaian berita 'buruk' kepada anggota kelompok anda. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari kepanikan dan kesalah pahaman.
Jika mahasiswa dapat melakukan hal-hal diatas, bahwa tercapailah Manajemen Komunikasi Proyek antar kelompok yang di dalamnya telah dirangkum tentang bagaimana menghasilkan, mengumpulkan, dan menyimpan informasi proyek.
Selain itu, proses yang dijalani juga sudah meliputi: perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan kinerja dan mengelola pemangku kepentingan yang dilakukan dalam scope kecil yaitu antar kelompok dan dosen .
Dengan menjalankan Manajemen komunikasi Proyek ini, mahasiswa diharapkan dapat mencapai rencana manajemen komunikasi yang baik, laporan kinerja antar anggota kelompok, komunikasi yang baik dan terarah dan capaian baik lainnya.
Semoga para mahasiswa tetap selalu kuat menjalani Perkuliahan Jarak Jauh. Tetap di rumah dulu (walaupun bosan). Ingat, pandemi ini tidak berakhir hanya karena kamu bosan
