Mohon tunggu...
Thoyibatul Aita
Thoyibatul Aita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pandangan Kritis terhadap Pembahasan Tata Kelola IT Governance: Antara Kendali dan Kebebasan Manusia

5 Desember 2023   08:35 Diperbarui: 5 Desember 2023   08:41 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Jan Vaek dari Pixabay 

Dalam era transformasi digital ini, peran tata kelola IT menjadi semakin krusial dalam mengelola aktivitas manusia yang semakin terintegrasi dengan teknologi. Namun, dengan kemajuan teknologi, muncul pertanyaan kritis tentang sejauh mana tata kelola IT dapat mengakomodasi kontrol yang diperlukan tanpa mengorbankan kebebasan individu. Artikel ini akan secara kritis menjelajahi isu-isu tersebut, menggali tantangan dan peluang dalam tata kelola IT, dan merumuskan pandangan kritis tentang hubungan antara kontrol dan kebebasan manusia dalam konteks ini.

Tantangan dalam Tata Kelola IT

Tata kelola IT bertujuan untuk mengelola risiko, memastikan kepatuhan, dan meningkatkan kinerja melalui pengelolaan sistem dan teknologi informasi. Namun, tantangan muncul dengan kompleksitas yang semakin meningkat dalam sistem IT. Pertama, perubahan cepat dalam teknologi sering membuat kebijakan dan prosedur tata kelola tertinggal dari inovasi yang muncul. Kedua, risiko keamanan siber yang kompleks dan serangan siber yang canggih menantang kemampuan tata kelola untuk melindungi data dan sistem.

Selain itu, muncul pertanyaan etika terkait pengumpulan dan penggunaan informasi pribadi. Bagaimana tata kelola IT dapat menemukan keseimbangan antara mengumpulkan data untuk meningkatkan layanan dan menjaga privasi individu? Selain itu, ada risiko potensial dari penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang dapat memantau dan memprediksi perilaku individu. Sejauh mana kita dapat memberikan kontrol kepada teknologi tanpa mengabaikan hak privasi dan kebebasan manusia?

Kebebasan Individu di Era Digital

Kebebasan individu adalah nilai dasar dalam masyarakat demokratis, dan di era digital ini, menjaga nilai ini menjadi semakin kompleks. Penggunaan teknologi informasi yang luas sering membuka celah untuk penyalahgunaan kekuasaan, di mana tata kelola IT harus berperan. Namun, sejauh mana kita dapat membatasi kebebasan individu untuk menjaga keamanan dan privasi? Dalam menghadapi ancaman siber, apakah tata kelola IT cenderung mengorbankan kebebasan individu demi keamanan yang lebih tinggi?

Penting untuk diingat bahwa kebebasan individu tidak hanya berarti bebas dari campur tangan eksternal, tetapi juga kebebasan untuk mengendalikan dan memahami teknologi yang digunakan. Dalam konteks tata kelola IT, pendekatan yang mendukung literasi digital dan memberdayakan individu untuk mengelola dan mengontrol data pribadi mereka adalah kunci. Sejauh mana tata kelola IT dapat memberikan ruang bagi partisipasi dan kebebasan individu dalam pengambilan keputusan teknologi adalah pertimbangan yang perlu diperhatikan.

Menyelaraskan Kendali dan Kebebasan

Dalam mencari solusi untuk tantangan ini, penting untuk memahami bahwa menyelaraskan kendali dan kebebasan adalah kunci dalam tata kelola IT yang efektif. Pertama, diperlukan kerangka regulasi yang jelas dan dapat diandalkan untuk melindungi privasi dan keamanan. Regulasi yang cerdas dapat memastikan bahwa individu memiliki kendali atas informasi pribadi mereka sambil memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk berinovasi.

Selain itu, pengembangan teknologi harus sejalan dengan prinsip-prinsip etika yang ketat. Penggunaan AI dan teknologi lainnya harus didasarkan pada transparansi, keadilan, dan pertanggungjawaban. Dalam tata kelola IT, etika berfungsi sebagai panduan untuk memastikan bahwa teknologi digunakan untuk kebaikan bersama tanpa merugikan individu atau kelompok tertentu.

Partisipasi Pemangku Kepentingan dalam Pengambilan Keputusan

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan tata kelola IT adalah sangat penting. Partisipasi masyarakat, pemangku kepentingan bisnis, dan pemerintah memainkan peran kunci dalam merumuskan kebijakan yang mencerminkan nilai-nilai dan kebutuhan masyarakat. Dengan mendengarkan berbagai perspektif, tata kelola IT dapat menjadi lebih inklusif dan adil.

Penting juga untuk diakui bahwa partisipasi pemangku kepentingan bukan hanya tentang memberikan masukan, tetapi juga tentang berbagi tanggung jawab. Pemangku kepentingan harus berkontribusi dalam pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan tata kelola IT, serta berbagi tanggung jawab dalam melindungi keamanan dan privasi.

Literasi Digital sebagai Dasar

Untuk mencapai keselarasan antara kendali dan kebebasan, literasi digital harus menjadi dasar yang kuat. Individu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi secara bijaksana, memahami risiko, dan melindungi diri mereka sendiri. Pendidikan tentang keamanan siber, hak privasi, dan etika digital harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan.

Pentingnya literasi digital tidak hanya berlaku untuk individu, tetapi juga untuk organisasi. Organisasi perlu memiliki kebijakan dan prosedur yang mempromosikan literasi digital di antara karyawan mereka. Pemahaman yang baik tentang risiko dan dampak teknologi membantu masyarakat dan organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih cerdas dan berbasis pengetahuan.

Kesimpulan

Dalam perspektif kritis terhadap diskusi tentang tata kelola IT, kita melihat bahwa kendali dan kebebasan manusia adalah aspek yang kompleks dan saling terkait. Mengelola tata kelola IT adalah tentang menemukan keseimbangan antara kendali yang diperlukan dan kebebasan individu. Meskipun tantangan dan kompleksitasnya nyata, solusi ada di tangan kita. Dengan fokus pada keterlibatan pemangku kepentingan, pengembangan etika yang kuat, dan investasi dalam literasi digital, kita dapat mencapai keselarasan yang memungkinkan teknologi memberdayakan daripada menghambat kebebasan manusia.

Penting untuk diingat bahwa tujuan akhir dari tata kelola IT bukan hanya melibatkan perlindungan keamanan dan privasi, tetapi juga menciptakan lingkungan di mana inovasi dapat berkembang, masyarakat dapat terlibat, dan individu dapat menjalani kehidupan digital dengan kebebasan dan rasa aman. Oleh karena itu, kita harus terus maju dengan pandangan kritis dan semangat inovatif, siap menghadapi perubahan yang tak terelakkan dalam dunia digital yang terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun