Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca, Penulis dan Analis Sosial

Hidup dimulai dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Pemerintah dalam Memastikan Akses Pendidikan untuk Semua.

31 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 31 Januari 2025   15:56 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan memiliki peran vital dalam menunjang kualitas pendidikan di seluruh negeri (image: bmh.or.id)

Pendidikan merupakan hak fundamental setiap individu dan menjadi faktor utama dalam pembangunan suatu bangsa, terutama karna urgensi dari pendidikan adalah menciptakan generasi berkuakitas yang berdaya saing. Kemajuan peradaban tentu tidak lepas dari pendidikan, karena itu juga Negara mengamanatkan hak berpendidikan dalam UUD 1945 ayat 28C.

Negara yang maju selalu memiliki sistem pendidikan yang kuat dan merata, memungkinkan setiap warga negara untuk mendapatkan akses yang sama terhadap ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan. Namun, kenyataannya, akses pendidikan masih menjadi tantangan besar di banyak negara, termasuk Indonesia.  

Ketimpangan dalam pendidikan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti keterbatasan ekonomi, geografis, infrastruktur, hingga kualitas tenaga pendidik. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat krusial dalam memastikan bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau tempat tinggalnya, dapat memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas.  

Lalu, bagaimana pemerintah berperan dalam memastikan akses pendidikan untuk semua, tantangan yang dihadapi, serta contoh kebijakan yang telah diterapkan di berbagai negara untuk mengatasi masalah ini.  

Pemerintah sebagai Penggerak Utama Pendidikan.

Sebagai pemegang kendali dalam pembuatan kebijakan dan pengelolaan anggaran negara, pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan setiap warga negara mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan. Dalam banyak konstitusi di dunia, termasuk Indonesia, pendidikan diakui sebagai hak dasar yang harus dijamin oleh negara.  

Di Indonesia, misalnya, Pasal 31 UUD 1945 secara eksplisit menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan bahwa pemerintah wajib membiayai pendidikan dasar. Hal ini diperkuat dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) yang mengatur kebijakan pendidikan nasional secara lebih rinci.  

Namun, memastikan akses pendidikan bukan hanya sekadar menyediakan sekolah. Pemerintah harus memastikan bahwa sekolah-sekolah tersebar secara merata, memiliki fasilitas yang memadai, tenaga pengajar yang berkualitas, serta sistem pendidikan yang mampu menjangkau setiap lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil dan kurang mampu.  

Membangun Infrastruktur Pendidikan yang Merata.

Salah satu peran utama pemerintah dalam memastikan akses pendidikan adalah membangun infrastruktur sekolah yang merata. Tidak semua daerah memiliki fasilitas pendidikan yang memadai, terutama di wilayah-wilayah terpencil dan terluar.  

Sebagai contoh, di daerah pedalaman Papua dan Kalimantan, banyak anak yang harus menempuh perjalanan jauh, bahkan menyeberangi sungai atau mendaki bukit, hanya untuk sampai ke sekolah. Tanpa upaya serius dari pemerintah untuk membangun sekolah di daerah-daerah tersebut, anak-anak di sana akan terus tertinggal dibandingkan dengan mereka yang tinggal di kota.  

Pemerintah Indonesia telah berusaha mengatasi hal ini melalui berbagai program pembangunan sekolah, seperti Program Sekolah Satu Atap (SATAP) yang menggabungkan SD dan SMP dalam satu lokasi agar anak-anak di daerah terpencil tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk melanjutkan pendidikan mereka.  

Selain itu, program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga digunakan untuk membantu sekolah-sekolah yang membutuhkan dana tambahan untuk operasional sehari-hari, termasuk perbaikan bangunan, pengadaan buku, serta kebutuhan lainnya.  

Namun, tantangan dalam pembangunan infrastruktur pendidikan tidak hanya terletak pada pembangunan sekolah itu sendiri, tetapi juga pada penyediaan sarana pendukung seperti listrik, air bersih, jalan yang layak, dan akses internet. Di era digital seperti sekarang, akses internet menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mengubah cara belajar menjadi lebih berbasis teknologi.  

Untuk mengatasi hal ini, beberapa negara telah menerapkan kebijakan penyediaan akses internet gratis bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil. Di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan program Palapa Ring, sebuah proyek infrastruktur telekomunikasi yang bertujuan untuk memberikan akses internet ke seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah pelosok.  

Pendidikan Gratis dan Bantuan Finansial bagi Siswa Kurang Mampu.

Faktor ekonomi sering menjadi penghalang utama bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan. Banyak keluarga kurang mampu yang terpaksa menghentikan pendidikan anak-anak mereka karena tidak sanggup membayar biaya sekolah, seragam, buku, atau transportasi.  

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu menyediakan pendidikan gratis bagi semua warga negara, setidaknya hingga tingkat dasar dan menengah. Banyak negara telah menerapkan kebijakan ini, termasuk Indonesia, yang telah menggratiskan biaya pendidikan hingga tingkat SMA melalui kebijakan Wajib Belajar 12 Tahun.  

Selain pendidikan gratis, pemerintah juga perlu memberikan bantuan finansial bagi keluarga kurang mampu agar mereka tetap bisa menyekolahkan anak-anak mereka. Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia adalah salah satu contoh upaya untuk memastikan anak-anak dari keluarga miskin tetap bisa bersekolah.  

Di negara lain, program bantuan pendidikan juga banyak diterapkan. Di Brazil, misalnya, pemerintah memiliki program Bolsa Famlia, yang memberikan bantuan tunai kepada keluarga miskin dengan syarat anak-anak mereka harus tetap bersekolah dan memiliki kehadiran yang baik. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan angka partisipasi sekolah dan mengurangi angka putus sekolah di kalangan anak-anak miskin.  

Peningkatan Kualitas Guru dan Tenaga Pendidik.

Sekolah yang bagus tidak akan berarti tanpa tenaga pendidik yang berkualitas. Oleh karena itu, salah satu tanggung jawab utama pemerintah dalam memastikan akses pendidikan adalah meningkatkan kualitas guru.  

Di daerah perkotaan, banyak guru yang memiliki akses ke pelatihan dan seminar untuk meningkatkan keterampilan mereka. Namun, di daerah pedesaan dan terpencil, banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan yang memadai, sehingga metode pengajaran mereka kurang efektif.  

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah perlu menyediakan pelatihan berkala bagi para guru, baik secara langsung maupun melalui platform digital. Salah satu contoh kebijakan yang cukup sukses adalah Program Guru Penggerak yang diterapkan di Indonesia, di mana guru-guru diberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pengajaran mereka serta membangun jiwa kepemimpinan dalam pendidikan.  

Selain pelatihan, insentif juga harus diberikan kepada guru yang bersedia mengajar di daerah terpencil. Tanpa adanya insentif yang memadai, banyak guru yang enggan ditempatkan di daerah terpencil karena kondisi hidup yang sulit.  

Di beberapa negara, seperti Finlandia dan Kanada, pemerintah memberikan tunjangan tambahan bagi guru yang mengajar di daerah terpencil, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan promosi lebih cepat jika mereka bersedia mengajar di daerah dengan akses pendidikan yang terbatas.  

Penerapan inovasi Teknologi dalam Pendidikan.

Pemerintah juga memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pendidikan tetap relevan dengan perkembangan zaman. Penggunaan teknologi dalam pendidikan harus didorong agar siswa bisa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif.  

Misalnya, selama pandemi COVID-19, banyak negara menerapkan sistem pembelajaran daring. Namun, tantangan utama dalam pembelajaran daring adalah akses internet yang tidak merata dan keterbatasan perangkat belajar di kalangan siswa kurang mampu.  

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah Indonesia meluncurkan program bantuan kuota internet bagi siswa dan guru selama pandemi. Selain itu, beberapa negara seperti India telah mengembangkan platform pembelajaran daring gratis bagi siswa yang tidak memiliki akses ke sekolah.  

Di masa depan, pemerintah harus terus mendorong integrasi teknologi dalam pendidikan, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu personalisasi pembelajaran serta penggunaan realitas virtual (VR) untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih imersif.  

Pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam memastikan bahwa setiap individu mendapatkan akses yang sama terhadap pendidikan. Melalui pembangunan infrastruktur yang merata, pendidikan gratis, bantuan finansial bagi keluarga kurang mampu, peningkatan kualitas guru, serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, akses pendidikan yang lebih adil dan merata dapat tercapai.  

Namun, tantangan masih ada, terutama dalam hal kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta masalah keterbatasan anggaran. Oleh karena itu, pemerintah harus terus berinovasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan organisasi non-pemerintah, untuk memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun