Charlotte, Emily, dan Anne Bront adalah tiga nama dari saudara perempuan yang dikenal sebagai penulis hebat asal Inggris. Tidak hanya itu, mereka juga dikenal sebagai wanita-wanita pemberani yang menulis tentang realitas dunia yang keras dan penuh diskriminasi pada abad ke-19.Â
Mereka hidup dalam kesulitan finansial, sering dilanda kesedihan, dan Penyakit yang mendiami tubuh mereka. Karya-karya mereka masih dikenang hingga hari ini sebagai beberapa karya terbaik dalam sastra Inggris. Saya akan berusaha mengulas perjalanan hidup mereka, karier sastra, dan bagaimana mereka meninggal, serta mengapa karya-karya mereka tetap hidup.
Latar Belakang Keluarga Bront
Keluarga Bront tinggal di sebuah desa kecil di Haworth, Yorkshire, Inggris. Ayah mereka, Patrick Bront, adalah seorang pendeta yang sangat religius. Ibu mereka, Maria, meninggal saat ketiga anak perempuan tersebut masih kecil. Kehidupan mereka dipenuhi kesedihan, terutama karena mereka kehilangan banyak saudara kandung yang meninggal pada usia muda. Namun, meskipun hidup dalam kesederhanaan, keluarga ini sangat menghargai pendidikan dan seni. Charlotte, Emily, dan Anne mulai menulis sejak kecil, menciptakan cerita-cerita dan puisi yang penuh imajinasi.
Kehidupan mereka diisolasi, namun itu tidak menghalangi mereka untuk berkreasi. Mereka bahkan menerbitkan karya-karya mereka dengan menggunakan nama samaran pria untuk menghindari diskriminasi terhadap penulis perempuan pada masa itu. Namun, meskipun mereka menulis dalam kesendirian, karya-karya mereka akhirnya dikenal dan dihargai oleh dunia.
Charlotte Bront, Saudari Tertua
Charlotte Bront adalah yang tertua di antara saudara-saudara Bront. Ia lahir pada tahun 1816 dan menulis karya terkenalnya, Jane Eyre, pada tahun 1847. Jane Eyre bercerita tentang seorang wanita muda yang tumbuh dalam kesulitan, namun tetap mempertahankan harga diri dan martabatnya. Novel ini menggambarkan bagaimana seorang wanita berani melawan norma sosial yang membatasi kebebasan dan hak-hak perempuan pada masa itu.
Sebelum Jane Eyre, Charlotte menulis beberapa novel lainnya, seperti The Professor dan Shirley. Namun, karya-karya ini tidak mendapat perhatian besar seperti Jane Eyre. Shirley, misalnya, bercerita tentang seorang wanita yang melawan sistem sosial dan perjuangan kelas pekerja di Inggris pada masa revolusi industri.
Meskipun karyanya diterima dengan baik oleh pembaca, kehidupan pribadi Charlotte penuh dengan penderitaan. Ia kehilangan tiga saudara kandung, dan kehidupannya sendiri sering kali diliputi kesedihan. Charlotte meninggal pada tahun 1855 di usia 38 tahun akibat komplikasi kehamilan. Meski hidupnya singkat, warisannya dalam dunia sastra tetap abadi melalui Jane Eyre yang terus dibaca hingga sekarang.
Emily Bront, Saudari Kedua