Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca, Penulis dan Analis Sosial

Hidup dimulai dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kebakaran Hutan di Los Angeles. Bagaimana sekarang?

18 Januari 2025   05:30 Diperbarui: 18 Januari 2025   00:54 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhir pekan pertama, laporan mulai muncul tentang jumlah korban jiwa. Hingga Kamis malam (16/1), total korban meninggal dunia telah mencapai 27 orang, terdiri dari 17 korban di kebakaran Eaton dan 10 di kebakaran Palisades. Sementara itu, 31 orang lainnya masih hilang, termasuk 24 dari kebakaran Eaton dan 7 dari Palisades.

Departemen Kepolisian Los Angeles melaporkan bahwa jumlah orang yang hilang di Palisades adalah lima, bukan tujuh seperti yang disebutkan Departemen Sheriff Kabupaten Los Angeles. Perbedaan angka ini menunjukkan betapa sulitnya koordinasi di tengah situasi darurat seperti ini.

Pihak berwenang terus mencari korban dengan bantuan anjing pelacak. Kepala Kepolisian Los Angeles, Jim McDonnell, menyatakan bahwa pencarian dilakukan dengan penuh penghormatan kepada keluarga korban. "Kami berusaha menemukan jenazah, sehingga keluarga bisa mendapatkan kepastian," ujarnya.

Selain korban jiwa, kebakaran ini juga meninggalkan jejak kehancuran ekonomi yang luar biasa. AccuWeather memperkirakan total kerugian mencapai 250 hingga 275 miliar dolar AS, setara dengan Rp 4.092 hingga Rp 4.500 triliun. Angka ini bahkan melampaui kerugian akibat Badai Sandy pada 2012 (210 miliar dolar AS) dan Badai Harvey pada 2017 (230 miliar dolar AS).

Kerugian ini mencakup kerusakan pada rumah, bangunan komersial, infrastruktur, hingga kerugian pendapatan bisnis. Para ahli menyebut bahwa dampak jangka panjangnya bisa lebih buruk, mengingat banyaknya penduduk yang kehilangan rumah dan pekerjaan. Industri asuransi pun menghadapi tekanan besar dengan jumlah klaim yang terus meningkat.

Jonathan Porter, kepala meteorologi AccuWeather, menyebutkan bahwa skala kehancuran ini tak pernah terbayangkan sebelumnya. "Angin membawa api ke kawasan pemukiman dengan rumah-rumah bernilai jutaan dolar. Kehancurannya sangat memilukan," katanya.

Pencarian Harapan di Tengah Kegelapan

Di tengah situasi ini, ada kisah-kisah kecil tentang harapan dan solidaritas. Ribuan relawan datang dari berbagai wilayah untuk membantu korban. Mereka menyediakan makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara bagi mereka yang kehilangan segalanya.

Banyak warga juga memanfaatkan media sosial untuk menawarkan bantuan, seperti menyediakan tempat penampungan bagi keluarga yang membutuhkan. Di beberapa komunitas, orang-orang berkumpul untuk memberikan dukungan moral, membuktikan bahwa di tengah bencana, kemanusiaan masih menjadi kekuatan utama.

Namun, para korban masih menghadapi jalan panjang untuk pulih. Banyak yang kehilangan kenangan berharga, dari foto keluarga hingga barang-barang sentimental lainnya. Bagi mereka, tidak ada jumlah uang yang bisa menggantikan apa yang telah hilang.

Tragedi Pengingat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun