Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca, Penulis dan Analis Sosial

Hidup dimulai dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Gencatan Senjata di Gaza, Apakah Akhir dari Konflik Israel-Palestina?

16 Januari 2025   12:58 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:30 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Massa merayakan gencatan senjata Israel-Hamas di jalanan Deir Al Balah, tengah Jalur Gaza, Rabu (15/1/2025). (Foto: AFP/EYAD BABA via kompas.com)

Di sisi lain, Israel juga memiliki alasan untuk menyepakati gencatan senjata ini. Selain untuk mengurangi tekanan dari komunitas internasional, langkah ini juga menjadi cara untuk menghindari eskalasi konflik yang lebih besar.  

Euforia warga gaza mendapatkan kabar gencatan senjata antara Israel dan Palestina (image source: news.detik.com)
Euforia warga gaza mendapatkan kabar gencatan senjata antara Israel dan Palestina (image source: news.detik.com)

Namun, harapan besar ini tetap dibayangi oleh tantangan yang tidak mudah. Selama bertahun-tahun, upaya perdamaian sering kali gagal di tengah jalan. Kepercayaan antara kedua pihak sangat rendah, dan pelanggaran perjanjian di masa lalu menjadi pengingat bahwa proses ini tidak akan mulus.  

Mediasi konflik oleh Qatar

Qatar memainkan peran penting dalam kesepakatan ini. Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, menjadi mediator utama yang berhasil mempertemukan Israel dan Hamas untuk duduk bersama. Ia menyatakan bahwa upaya ini bertujuan untuk membuka jalan menuju perdamaian yang lebih besar.  

Namun, Al Thani juga mengingatkan bahwa keberhasilan kesepakatan ini tergantung pada iktikad baik kedua pihak. Ia mengatakan, "Semua hal mungkin terjadi akan diusahakan untuk memastikan kesepakatan ini segera dilaksanakan." Dengan kata lain, gencatan senjata ini hanyalah awal, dan perjalanan menuju perdamaian masih sangat panjang.  

Sayangnya, detail tentang fase kedua dan ketiga dari gencatan senjata ini belum diumumkan. Al Thani mengatakan bahwa rincian lebih lanjut akan disampaikan setelah fase pertama berjalan. Artinya, keberhasilan fase pertama sangat menentukan kelanjutan proses ini.  

Jika fase pertama berhasil, ada harapan bahwa fase berikutnya bisa membawa perubahan yang lebih besar. Namun, jika gagal, konflik di Gaza bisa kembali memanas dan memicu kekerasan yang lebih luas.  

Keringat Dingin Warga Gaza  

Bagi warga Gaza, kesepakatan ini seperti setitik cahaya di tengah gelapnya konflik. Bertahun-tahun mereka hidup di bawah blokade, serangan udara, dan kondisi yang sangat sulit. Bantuan kemanusiaan yang akan masuk diharapkan bisa meringankan penderitaan mereka, meski hanya untuk sementara waktu.  

Namun, warga Gaza juga tahu bahwa perdamaian sejati masih jauh dari jangkauan. Gencatan senjata ini hanya akan berhasil jika kedua pihak benar-benar berkomitmen untuk menghormati perjanjian.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun