Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Indonesia Secara Resmi Bergabung ke dalam BRICS, Apa Untungnya?

7 Januari 2025   12:36 Diperbarui: 7 Januari 2025   12:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Perwakilan Negara Anggota dalam KTT BRICS (image source: metrotvnews.com)

Tidak semua pihak menyambut keputusan ini dengan tangan terbuka. Beberapa negara Barat mungkin melihat langkah Indonesia sebagai keberpihakan pada blok tertentu, terutama karena BRICS kerap dipandang berseberangan dengan kepentingan negara-negara maju. Sebagai contoh, hubungan Indonesia dengan organisasi seperti OECD bisa terpengaruh, mengingat banyak anggota OECD adalah negara-negara Barat yang memiliki pandangan berbeda terhadap Rusia atau China.

Namun, Indonesia bukanlah pemain baru dalam diplomasi. Sebagai negara yang pernah menjadi motor gerakan Non-Blok, Indonesia memiliki rekam jejak dalam menjaga keseimbangan hubungan antara blok-blok besar dunia. Pemerintah hanya perlu memastikan bahwa kepentingan nasional tetap menjadi prioritas utama, baik dalam hubungan dengan BRICS maupun dengan negara-negara lain.

Kesempatan untuk Negara Berkembang

Bagi banyak negara berkembang, BRICS adalah semacam klub eksklusif yang menawarkan peluang baru. Dinna Prapto Raharja, pendiri Synergy Policies, menyebut bahwa Indonesia kini bisa menjadi bagian dari jaringan perdagangan global yang lebih inklusif. Jika sebelumnya Indonesia kesulitan menembus pasar negara maju karena berbagai hambatan, melalui BRICS, Indonesia bisa bekerja sama dengan negara-negara berkembang lain untuk saling mendukung.

Bayangkan seorang petani kecil di Indonesia yang selama ini sulit menjual hasil panennya ke pasar internasional karena berbagai aturan ketat. Dengan kerja sama yang lebih erat melalui BRICS, petani tersebut mungkin bisa melihat produknya di pasar-pasar negara anggota BRICS tanpa harus menghadapi hambatan yang sama seperti sebelumnya.

Indonesia telah memasuki era baru dengan menjadi bagian dari BRICS. Namun, jalan ke depan tidak akan selalu mulus. Tantangan politik, ekonomi, dan diplomasi akan terus mengiringi perjalanan ini. Namun, dengan strategi yang tepat, langkah ini bisa menjadi pintu gerbang bagi Indonesia untuk memainkan peran lebih besar di dunia internasional. 

Keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga dukungan masyarakat dan pelaku ekonomi yang siap mengambil peluang dari kerja sama ini. Seperti pepatah lama, "Bersama kita bisa," keanggotaan BRICS adalah panggung bagi Indonesia untuk membuktikan bahwa kerja sama global dapat membawa manfaat nyata bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun