Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Melacak Pola dan Asal Usul ala Sherlock Holmes

2 Desember 2024   18:25 Diperbarui: 2 Desember 2024   18:27 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Detil yang menentukan pola ala Sherlock Holmes (image source: Tribunnews)

Buat Holmes, serat kain bukan Cuma benda mati. Itu adalah bukti yang bisa bercerita tentang bagaimana seseorang bergerak, di mana mereka pernah berada, dan bahkan bagaimana mereka berpakaian. Dia tahu bahwa serat kain sering kali tidak terlihat oleh mata biasa, tapi justru di situlah letak kekuatannya sebagai bukti.

Melacak Pola dalam Perilaku Manusia

Holmes nggak Cuma melacak pola fisik---dia juga sangat jago melacak pola dalam perilaku manusia. Dalam The Adventure of the Dying Detective, Holmes berpura-pura sakit parah untuk memancing pelaku agar mengungkapkan diri. Dia memahami pola perilaku pelaku yang penuh percaya diri dan manipulatif, dan dia menggunakan pola ini untuk menjebaknya.

Holmes percaya bahwa manusia, seperti benda, juga punya pola. Cara seseorang berbicara, bergerak, atau bahkan diam bisa menjadi petunjuk tentang siapa mereka dan apa yang mereka pikirkan. Holmes sering kali menggunakan pemahaman ini untuk memprediksi tindakan pelaku dan merancang strateginya.

Kesimpulan di Balik Pola dan Detil

Sherlock Holmes mengajarkan kita bahwa dunia ini penuh dengan pola dan detil yang sering kali kita abaikan. Dia menunjukkan bahwa setiap hal, sekecil apa pun, punya asal-usul dan cerita yang bisa membantu kita memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Dari jejak kaki hingga abu rokok, dari serat kain hingga pola perilaku manusia, Holmes menggunakan semua ini untuk membangun gambaran besar. Tapi yang paling penting, dia mengajarkan kita untuk selalu melihat lebih dalam, bertanya "kenapa," dan nggak pernah puas dengan jawaban yang dangkal.

Jadi, kapan terakhir kali kamu memperhatikan detil kecil di sekitarmu? Siapa tahu, ada pola yang menunggu untuk ditemukan dan cerita yang menunggu untuk diceritakan. Karena seperti kata Holmes, "The little things are infinitely the most important."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun