Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Meningkatkan Industri dan Infrastruktur yang Berkelanjutan di Indonesia (Bagian 3)

9 November 2024   01:30 Diperbarui: 9 November 2024   02:23 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halal Global Summit 2023. sumber gambar: detik.com

 3. Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang Berbasis Industri bagi Ekonomi Sirkular

Sampah dan limbah menjadi masalah besar di hampir semua negara, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Namun, masalah ini juga bisa menjadi peluang besar untuk menciptakan industri yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi. Salah satu cara untuk mengatasi masalah sampah adalah dengan mengembangkan pengelolaan sampah dan daur ulang berbasis industri, yang dapat mengubah limbah menjadi bahan baku yang dapat digunakan kembali dalam proses produksi.

Di Jepang, pengelolaan sampah dan daur ulang telah menjadi bagian integral dari kebijakan industri. Jepang dikenal dengan teknologi daur ulangnya yang sangat maju. Di Tokyo, misalnya, sampah diolah dengan sangat efisien, dan hampir 80% sampah padat dapat didaur ulang. 

Pemerintah Jepang juga mendukung pengembangan industri berbasis limbah dengan memberikan insentif bagi perusahaan yang mengolah sampah menjadi produk bernilai tinggi, seperti plastik daur ulang atau bahan bangunan. Selain itu, Jepang juga mempromosikan ekonomi sirkular, yang memungkinkan sampah dan limbah diubah menjadi sumber daya baru untuk industri.

Di Eropa, negara-negara seperti Jerman dan Swedia juga telah mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang sangat efektif. Di Swedia, lebih dari 99% sampah rumah tangga diolah menjadi energi melalui teknologi insinerator, yang tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menghasilkan listrik yang digunakan untuk memasok energi domestik. 

Di Jerman, mereka memiliki sistem pemilahan sampah yang sangat terstruktur dan tingkat daur ulang yang tinggi, dengan banyak perusahaan yang mengolah sampah menjadi produk baru yang dapat digunakan kembali dalam proses industri.

Indonesia memiliki tantangan besar dalam pengelolaan sampah, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta. Namun, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri pengelolaan sampah berbasis daur ulang. 

Dengan populasi yang besar dan konsumsi barang yang tinggi, sampah menjadi masalah yang membutuhkan solusi inovatif. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu mengembangkan kebijakan yang mendukung ekonomi sirkular dan mendorong investasi dalam teknologi daur ulang.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah mengembangkan fasilitas daur ulang di tingkat lokal dan daerah, yang dapat diakses oleh industri kecil dan menengah. Selain itu, pengembangan teknologi daur ulang yang lebih ramah lingkungan dan efisien juga perlu didorong. 

Pemerintah Indonesia bisa bekerja sama dengan sektor swasta untuk menciptakan ekosistem industri pengolahan sampah yang berkelanjutan, yang dapat menghasilkan produk baru dari limbah, seperti bahan bangunan, energi, dan produk konsumen lainnya.

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor industri dan infrastrukturnya di beberapa bidang yang krusial, termasuk pusat data dan infrastruktur digital, industri halal, serta pengelolaan sampah berbasis industri. Dengan belajar dari pengalaman negara-negara maju seperti Singapura, Malaysia, Jepang, dan Swedia, Indonesia dapat menciptakan ekosistem industri yang berkelanjutan dan mampu bersaing di tingkat global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun