2. Manajemen Sumber Daya Alam Non-Terbarukan
Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam non-terbarukan, seperti minyak, gas, dan batu bara. Namun, pengelolaan sumber daya ini masih menghadapi berbagai masalah, mulai dari overeksploitasi hingga kerusakan lingkungan. Salah satu negara yang berhasil mengelola sumber daya alam non-terbarukan secara berkelanjutan adalah Norwegia.Â
Negara ini memiliki cadangan minyak dan gas yang melimpah, namun mereka memilih untuk tidak menghabiskan semua sumber daya tersebut secara langsung. Alih-alih, Norwegia membentuk "Government Pension Fund Global," sebuah dana kekayaan negara yang diisi dari pendapatan minyak mereka.Â
Dana ini digunakan untuk investasi global dan merupakan salah satu dana pensiun terbesar di dunia. Dengan strategi ini, Norwegia mampu memanfaatkan kekayaan sumber daya alamnya tanpa mengorbankan masa depan ekonominya.
Indonesia dapat belajar dari pendekatan Norwegia ini dengan membentuk dana khusus dari pendapatan sektor minyak, gas, dan batu bara. Dana tersebut bisa digunakan untuk berinvestasi dalam proyek-proyek energi terbarukan, infrastruktur, atau sektor pendidikan, sehingga keuntungan dari sumber daya alam bisa dirasakan secara berkelanjutan.Â
Selain itu, pengelolaan dana ini harus dilakukan secara transparan dan akuntabel agar manfaatnya benar-benar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Di sisi lain, mengingat dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh penambangan dan eksploitasi sumber daya alam non-terbarukan, pemerintah perlu memperketat regulasi lingkungan.Â
Banyak tambang di Indonesia yang tidak mematuhi aturan pengelolaan limbah atau rehabilitasi lingkungan, sehingga meninggalkan dampak negatif bagi masyarakat sesayar dan lingkungan. Jika penambangan dilakukan dengan mematuhi standar lingkungan yang ketat, maka kerusakan yang ditimbulkan bisa diminimalisir.
 3. Melakukan Efisiensi Energi