Menurut Reni Banjar, KPU Maluku Utara telah menghentikan produksi dan distribusi logistik Pilgub hingga calon pengganti ditetapkan. Ini tentu menjadi kendala besar, mengingat persiapan logistik adalah salah satu bagian paling krusial dalam proses pemilu.
KPU harus bertindak cepat dan efisien untuk memastikan bahwa calon pengganti dapat ditetapkan tanpa menimbulkan penundaan signifikan terhadap pemilu. Proses penggantian ini diatur oleh Peraturan KPU (PKPU) Nomor 8 Tahun 2024, yang memberikan ruang bagi partai politik untuk mengganti calon yang berhalangan tetap atau meninggal dunia. Namun, kendala teknis seperti pencetakan surat suara menjadi tantangan tambahan yang harus diatasi KPU agar pemilu tetap berjalan sesuai jadwal.
Selain itu, pihak berwenang juga harus memastikan bahwa investigasi terkait kecelakaan ini berjalan secara transparan. Meskipun Kepolisian Daerah Maluku Utara telah mengirimkan tim forensik dari Bareskrim Polri untuk menyelidiki penyebab ledakan dan kebakaran kapal, hasil investigasi tersebut harus dipublikasikan dengan jelas agar masyarakat mengetahui kebenaran di balik peristiwa tragis ini. Mengingat pentingnya peristiwa ini dalam konteks Pilgub, hasil investigasi juga dapat berpengaruh terhadap persepsi publik terhadap para kandidat dan proses pemilihan.
Tragedi yang menimpa Benny Laos menimbulkan pertanyaan etis tentang bagaimana partai politik dan para pemangku kepentingan merespons kejadian ini. Di satu sisi, partai koalisi harus segera bertindak untuk menggantikan Benny dan memastikan proses Pilgub terus berjalan. Namun, di sisi lain, proses ini harus dilakukan dengan menghormati keluarga almarhum dan masyarakat yang sedang berduka.
Keputusan partai koalisi untuk berkonsultasi dengan keluarga Benny Laos sebelum mengusulkan calon pengganti menunjukkan adanya upaya untuk menjaga etika dan sensitivitas dalam menghadapi situasi ini. Meskipun politik sering kali pragmatis, dalam kasus ini, keluarga almarhum diberikan ruang untuk turut terlibat dalam proses politik yang menentukan masa depan Maluku Utara.
Namun, yang perlu diingat adalah bahwa proses politik tidak boleh hanya berfokus pada penggantian calon. Tragedi ini seharusnya menjadi momentum bagi partai politik untuk merefleksikan cara mereka menjalankan kampanye dan menghormati prosedur keselamatan selama kampanye berlangsung.Â
Mengingat kejadian ini terjadi saat Benny sedang dalam perjalanan kampanye, ada baiknya jika partai-partai politik meningkatkan standar keselamatan bagi para calon dan rombongan kampanye.
Peristiwa tragis yang menimpa Benny Laos adalah pengingat bagi kita semua tentang risiko yang sering kali dihadapi oleh para politisi selama masa kampanye. Namun, ini juga memberikan pelajaran penting bagi kita semua tentang pentingnya keselamatan, transparansi dalam investigasi, serta etika dalam berpolitik.
Pilgub Maluku Utara mungkin akan terus berjalan dengan penggantian calon yang diusulkan oleh partai koalisi, tetapi jejak Benny Laos tidak akan mudah dilupakan. Kontribusinya bagi masyarakat Maluku Utara, terutama selama masa kepemimpinannya sebagai Bupati Kepulauan Morotai, akan selalu dikenang.Â
Di tengah tantangan politik yang ada, masyarakat Maluku Utara berharap proses pemilu tetap berjalan dengan adil dan transparan, sehingga pemimpin yang terpilih nantinya dapat benar-benar mewakili aspirasi rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H