Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polemik Peresmian Istana Negara di Ibu Kota Nusantara, Tanggung Jawab Jokowi atau Prabowo?

11 Oktober 2024   22:32 Diperbarui: 11 Oktober 2024   22:36 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan Jokowi ke Ibu Kota Nusantara. sumber gambar: presiden.go.id

Sebagai pemimpin baru, Prabowo harus memikirkan dampak jangka panjang dari melanjutkan proyek ini. Tidak sedikit yang berharap agar Prabowo melakukan evaluasi kritis terhadap IKN. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan: biaya yang semakin membengkak, kelangsungan ekosistem lokal di Kalimantan Timur, serta kesiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum bagi penduduk yang akan tinggal di sana.

Peran Prabowo di sini menjadi krusial karena dia tidak hanya akan menanggung beban atas kelanjutan proyek, tetapi juga akan menghadapi tantangan untuk memastikan bahwa proyek ini benar-benar bermanfaat bagi rakyat. Apakah Prabowo akan melanjutkan visi Jokowi, ataukah ia akan memilih jalan yang lebih hati-hati dengan mengevaluasi ulang manfaat dan risiko dari proyek ini?

Salah satu kritik paling menonjol terhadap proyek IKN adalah dampak lingkungannya. Kalimantan Timur, tempat lokasi ibu kota baru, merupakan salah satu wilayah yang kaya akan keanekaragaman hayati. Pembangunan infrastruktur skala besar di kawasan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan ancaman terhadap ekosistem hutan, habitat satwa liar, dan keberlanjutan sumber daya alam.

Sebelumnya, para ahli lingkungan telah memperingatkan bahwa pemindahan ibu kota ini akan mengganggu habitat alami, menyebabkan deforestasi, dan mempengaruhi kualitas air serta tanah di sekitar wilayah tersebut. Meskipun pemerintah berjanji untuk memastikan bahwa pembangunan IKN dilakukan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, kenyataan di lapangan sering kali menunjukkan bahwa pembangunan besar seperti ini sulit terlepas dari dampak ekologis yang negatif.

Kalimantan Timur sudah cukup lama menghadapi masalah lingkungan, termasuk penambangan batubara yang telah merusak banyak lahan dan menyebabkan krisis ekologi di beberapa daerah. Pemindahan ibu kota hanya akan menambah tekanan pada sumber daya alam yang sudah rapuh di wilayah tersebut. Bagaimana pemerintah akan mengatasi masalah ini? Apakah pembangunan IKN akan benar-benar sejalan dengan visi keberlanjutan yang sering didengungkan, atau justru akan memperburuk kondisi lingkungan di kawasan tersebut?

Tidak bisa dipungkiri bahwa proyek IKN memiliki muatan politik yang cukup besar. Sebagai salah satu janji kampanye utama Jokowi, pembangunan ibu kota baru ini menjadi salah satu legacy yang ingin ditinggalkannya sebelum masa jabatannya berakhir. Dengan peresmian Istana Negara di IKN, Jokowi seolah ingin menegaskan bahwa ia telah berhasil mewujudkan impian besar yang ia bangun sejak awal masa kepemimpinannya.

Namun, proyek-proyek infrastruktur skala besar seperti ini sering kali dipandang sebagai alat politik untuk memperkuat citra seorang pemimpin. Di beberapa negara, pembangunan ibu kota baru bukanlah hal yang asing, dan sering kali ini dilakukan untuk meninggalkan warisan yang bertahan lama setelah masa jabatan berakhir. Di satu sisi, hal ini bisa menjadi simbol kemajuan, tetapi di sisi lain, bisa menjadi contoh bagaimana ambisi politik terkadang mengabaikan realitas kebutuhan masyarakat.

Dalam konteks Indonesia, pertanyaan yang perlu diajukan adalah apakah proyek IKN benar-benar mencerminkan kebutuhan nasional, ataukah ini lebih merupakan bagian dari upaya Jokowi untuk memperkuat posisinya dalam sejarah? Dengan menyerahkan peresmian Istana Garuda kepada Prabowo, apakah Jokowi mencoba membangun kesinambungan politik yang akan menguntungkan penerusnya, atau justru melempar tanggung jawab atas proyek ini ke pemimpin berikutnya?

Peresmian Istana Negara di Ibu Kota Nusantara oleh Jokowi menandai momen penting dalam sejarah Indonesia modern. Ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga mencerminkan visi besar seorang pemimpin yang ingin membawa perubahan mendasar bagi negara. Namun, di balik seremonial ini, ada sejumlah isu krusial yang patut mendapat perhatian.

Proyek IKN adalah cerminan dari kompleksitas antara ambisi politik dan kebutuhan nyata. Di satu sisi, ia menawarkan harapan akan solusi terhadap berbagai masalah yang dihadapi Indonesia, seperti ketimpangan pembangunan dan kepadatan penduduk di Jakarta. Namun, di sisi lain, proyek ini menghadirkan tantangan besar dari segi ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Tanggung jawab kini berada di tangan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih. Bagaimana ia akan melanjutkan proyek ini, apakah dengan meninjau ulang atau tetap berjalan sesuai rencana, akan sangat menentukan masa depan IKN. Dalam situasi ini, penting bagi masyarakat untuk terus mengawasi dan mempertanyakan apakah proyek sebesar ini benar-benar sejalan dengan kepentingan rakyat atau justru hanya menjadi simbol ambisi politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun