Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pro-Kontra Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur

20 Juni 2024   04:11 Diperbarui: 20 Juni 2024   04:15 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan lokasi Kalimantan Timur juga dipandang strategis dari sudut pandang geopolitik dan pertahanan. Berada di luar jalur gempa (ring of fire), wilayah ini relatif aman dari bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami. Keamanan nasional bisa ditingkatkan dengan lokasi yang lebih aman dan terlindungi dari ancaman eksternal.

Pindahnya pusat pemerintahan juga dianggap sebagai langkah untuk memperkuat pertahanan nasional. Dalam situasi krisis, posisi ibu kota yang baru akan lebih sulit dijangkau oleh potensi ancaman, memberikan keuntungan strategis dalam hal keamanan dan perlindungan negara.

Pandangan Pihak yang Menyatakan Pro

Namun, di balik semua harapan dan optimisme tersebut, terdapat sejumlah kekhawatiran yang tidak bisa diabaikan. Para pengkritik pembangunan ibu kota baru menyoroti berbagai masalah mendasar yang perlu dipertimbangkan dengan serius.

 Keterbatasan Anggaran

Proyek sebesar ini jelas membutuhkan biaya yang sangat besar. Dalam situasi ekonomi yang sedang tertekan akibat pandemi COVID-19, alokasi dana untuk proyek ambisius seperti ini dianggap tidak tepat waktu oleh sebagian pihak. Mereka berpendapat bahwa dana besar tersebut seharusnya digunakan untuk pemulihan ekonomi dan kesehatan masyarakat yang lebih mendesak.

Indonesia masih menghadapi banyak masalah kritis seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. Kritik utama yang dilontarkan adalah bahwa proyek pembangunan ibu kota baru ini dapat mengalihkan dana dari sektor-sektor penting tersebut. Banyak yang merasa bahwa prioritas anggaran harus diberikan kepada kebutuhan yang lebih mendesak dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

 Tingginya Hutang Negara

Tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia saat ini memiliki hutang negara yang cukup tinggi. Menambah hutang baru untuk membiayai pembangunan ibu kota baru dapat meningkatkan risiko inflasi dan krisis ekonomi di masa depan. Jika tidak dikelola dengan baik, hutang yang terus bertambah ini bisa menjadi beban berat bagi perekonomian nasional.

Para pengkritik juga menyoroti keberlanjutan fiskal negara. Menambah beban hutang untuk proyek besar seperti ini dapat mempengaruhi keberlanjutan fiskal. Ada kekhawatiran bahwa pendapatan negara mungkin tidak cukup untuk menutupi pengeluaran yang meningkat, sehingga dapat mengarah pada defisit anggaran yang lebih besar dan memperburuk kondisi ekonomi secara keseluruhan.

 Migrasi ASN dan Dampak Sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun