Sejarah hubungan internasional dimulai jauh sebelum konsep negara seperti yang kita kenal sekarang ada. Awalnya, manusia hidup dalam masyarakat primitif yang tidak memiliki batasan negara atau struktur pemerintahan yang terorganisir. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai membentuk komunitas yang lebih besar, dan konsep kota dan kerajaan muncul.
Sejarah hubungan internasional adalah kisah panjang tentang interaksi antarnegara, perang, perdamaian, diplomasi, dan perubahan besar yang telah membentuk dunia seperti yang kita kenal saat ini. Untuk memahami sejarah hubungan internasional secara mendalam dan analitis, kita perlu menyelami akarnya dan menganalisis perkembangan penting dalam perjalanan panjang ini.
Periode Klasik
Era Klasik, yang mencakup periode kuno hingga abad pertengahan, adalah masa di mana peradaban seperti Yunani Kuno dan Romawi memainkan peran penting dalam pengembangan hubungan internasional. Diplomasi, perdagangan, dan konflik militer adalah elemen utama dalam interaksi antarnegara pada masa ini.
Yunani Kuno, dengan filsuf-filsuf seperti Thucydides, memberikan dasar teori realisme dalam hubungan internasional. Karya Thucydides yang terkenal, "Sejarah Perang Peloponnesos," menggambarkan bagaimana kepentingan nasional, persaingan, dan kekuatan negara-negara Yunani menjadi pendorong utama konflik dan perang.
Periode Kekaisaran Romawi memainkan peran penting dalam membentuk struktur politik dan hukum dalam hubungan internasional. Konsep hukum internasional mulai berkembang melalui hukum Romawi dan perjanjian-perjanjian damai.
Abad Pertengahan
Abad Pertengahan melihat perubahan besar dalam hubungan internasional, terutama dengan berkembangnya sistem feodal di Eropa. Periode ini juga ditandai oleh perang salib dan penjelajahan Eropa ke Dunia Baru.
Perdamaian Westphalia pada tahun 1648 dianggap sebagai titik balik penting dalam sejarah hubungan internasional. Traktat ini mengakhiri Perang Tiga Puluh Tahun dan menandai kelahiran sistem negara-negara modern. Prinsip utama yang muncul adalah kedaulatan negara dan prinsip non-intervensi.
Penjelajahan Eropa ke Dunia Baru membuka jalan bagi kolonialisasi, perdagangan global, dan transfer budaya yang mendalam. Ini memulai pembentukan imperium global yang mencakup wilayah dari Amerika hingga Asia dan Afrika.
Era Modern
Era modern, terutama abad ke-19 dan 20, adalah masa perubahan besar dalam sejarah hubungan internasional. Periode ini disaksikan oleh perang dunia, konflik ideologi, dan perkembangan teknologi yang mengubah dinamika global.
Perang Dunia Pertama dan Kedua adalah titik balik besar dalam sejarah hubungan internasional. Perang Dunia Pertama menghasilkan Liga Bangsa-Bangsa, organisasi internasional pertama yang dibentuk untuk mencegah konflik internasional. Namun, gagalnya liga ini membawa kita ke Perang Dunia Kedua, yang menghasilkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai upaya baru untuk mencegah perang.
Periode Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet adalah contoh utama hubungan internasional dalam bentuk diplomasi bilateral. Ini adalah era ketegangan antara dua kekuatan super, dengan ancaman perang nuklir yang selalu menggantung. Diplomasi dan negosiasi menjadi penting untuk mencegah perang global.
Masa sekarang adalah era globalisasi, teknologi informasi, dan tantangan baru dalam hubungan internasional. Globalisasi telah mengubah cara kita memahami hubungan internasional. Perdagangan, informasi, dan pergerakan manusia menjadi lebih terintegrasi daripada sebelumnya. Negara-negara sekarang memiliki ketergantungan yang lebih besar satu sama lain dalam berbagai aspek, mulai dari ekonomi hingga lingkungan.
Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan global terbesar dalam sejarah hubungan internasional. Perubahan iklim tidak mengenal batasan negara, dan upaya internasional untuk mengatasi masalah ini memerlukan kerja sama antarnegara. Disis lain, Keamanan cyber adalah tantangan lain dalam era digital saat ini. Serangan siber dapat mengancam keamanan nasional dan keamanan global, sehingga negara-negara harus bekerja sama untuk melindungi infrastruktur mereka.
Apabila kita melihat secara mendalam tentang bidnag studi dalam Hubungan Internasional, kita akan dapat melihat evolusi sistem negara. Pada saat itu juga munculnya teori-teori penting seperti realisme, serta dampak besar peristiwa-peristiwa seperti Perang Dunia Pertama, Perang Dingin, dan era globalisasi. Sejarah ini mengajarkan kita bahwa dalam dunia yang semakin terinterkoneksi, kerjasama antarnegara dan pemahaman mendalam tentang peristiwa global adalah kunci untuk membangun perdamaian dan stabilitas di masa depan.Â
Hubungan internasional bukanlah entitas statis, melainkan bidang studi yang akan terus terus berkembang dan harus dihadapi dengan wawasan dan kebijakan yang relevan. Keberlanjutan dari studi yang dilakukan oleh para ilmuan HI membantu wawasan HI terus berkembang ke tingkat yang selanjutnya, untuk itu memahami hubungan internasional adalah cara kita untuk emmahami perubahan paradigma manusia secara komperhensif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H