Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjajahan Nazi dan Pengaruhnya terhadap Kemerdekaan Indonesia

21 September 2023   20:00 Diperbarui: 21 September 2023   20:04 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa Perang Dunia II, Belanda berada di pihak Sekutu. Pada awal perang, Belanda menyatakan netralitas, seperti yang dilakukan pada Perang Dunia I. Namun, pada 10 Mei 1940, Jerman Nazi melancarkan invasi mendadak ke Belanda sebagai bagian dari serangan terhadap negara-negara Eropa Barat. Serangan itu merupakan bagian dari rencana Blitzkrieg Jerman untuk mencapai kemenangan dengan cepat.

Pasukan Jerman berhasil merebut Belanda dalam waktu singkat, dan Ratu Wilhelmina dan pemerintahan Belanda pergi ke London untuk membentuk pemerintahan dalam pengasingan selama pendudukan Jerman. Pendudukan Jerman atas Belanda berlangsung selama lima tahun, dan Belanda menjadi bagian dari wilayah pendudukan Jerman selama Perang Dunia II.

Selama pendudukan Jerman, rakyat Belanda menghadapi penderitaan dan tekanan. Banyak orang Yahudi Belanda menjadi sasaran kebijakan Holocaust Jerman dan dideportasi ke kamp-kamp konsentrasi. Gerakan perlawanan Belanda juga terbentuk untuk melawan pendudukan Jerman dan melakukan berbagai tindakan pemberontakan.

Setelah kekalahan Jerman dan akhir Perang Dunia II, Belanda kembali mendapatkan kemerdekaannya. Pemerintahan dalam pengasingan di London kembali ke negeri dan memulihkan kedaulatan atas wilayahnya. Belanda menjadi salah satu negara yang berperan aktif dalam pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai badan internasional untuk menjaga perdamaian dan kerjasama global setelah perang.

Pada tanggal 10 Mei 1940, Jerman Nazi melancarkan serangan mendadak ke Belanda sebagai bagian dari invasi ke negara-negara Eropa Barat. Serangan ini menjadi bagian dari operasi militer Jerman yang dikenal sebagai Blitzkrieg, yang bertujuan untuk mencapai kemenangan cepat dan mengejutkan. Pasukan Jerman berhasil merebut Belanda dalam waktu singkat, dan Ratu Wilhelmina serta anggota pemerintahan Belanda pergi ke London untuk membentuk pemerintahan dalam pengasingan selama pendudukan Jerman.

Pendudukan Jerman atas Belanda berlangsung selama lima tahun, dari 1940 hingga 1945. Selama masa ini, Belanda mengalami penjajahan keras dan pendudukan yang menyulitkan rakyatnya. Banyak kebijakan yang diberlakukan oleh Jerman, termasuk penindasan terhadap kelompok-kelompok tertentu seperti orang Yahudi dan gerakan perlawanan Belanda.

Pada akhir Perang Dunia II, mendekatnya tentara Sekutu ke berbagai belahan negeri yang semula dikuasai oleh Nazi, memulai membebaskan wilayah-wilayah Eropa dari kekuasaan Jerman, Belanda kembali memperoleh kemerdekaannya. Pada saat itu, pemerintahan dalam pengasingan yang berada di London kembali ke negeri untuk memulihkan kedaulatan atas wilayahnya.

Setelah Perang Dunia II, situasi geopolitik berubah dan suasana internasional berpihak kepada dekolonisasi. Selama masa pendudukan Jerman, gerakan nasionalis di Indonesia semakin memperkuat tuntutan kemerdekaan dari penjajahan Belanda. Setelah perang berakhir, tekanan internasional terhadap negara-negara kolonial untuk merdeka semakin meningkat.

Pada tahun 1945, setelah Jepang menyerah pada akhir Perang Dunia II, situasi politik di Indonesia semakin rumit dengan munculnya gerakan kemerdekaan yang semakin kuat dan keinginan masyarakat untuk mencapai kemerdekaan penuh. Sementara itu, Belanda berusaha memulihkan kekuasaan kolonialnya di Indonesia, namun tuntutan kemerdekaan dari para pemimpin nasionalis seperti Soekarno dan Hatta semakin mendapat dukungan.

Akhirnya, tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Belanda awalnya tidak mengakui kemerdekaan tersebut dan berusaha untuk merebut kembali kendali atas wilayah kolonialnya. Namun, dengan tekanan internasional dan ketegangan yang semakin meningkat, Belanda akhirnya menarik mundur pasukannya dari Indonesia pada tahun 1949, mengakui kedaulatan Indonesia sebagai negara merdeka.

Proses kemerdekaan Indonesia dari Belanda melibatkan konflik militer dan negosiasi yang kompleks, dan akhirnya menghasilkan penarikan mundur pasukan kolonial Belanda dari seluruh wilayah Indonesia, membawa Indonesia menjadi negara merdeka yang berdaulat. Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi titik awal bagi perjuangan dan perjalanan panjang Indonesia menuju negara yang merdeka dan berdaulat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun