Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prawedding Mewah dan Kebakaran Gunung Bromo

19 September 2023   02:33 Diperbarui: 19 September 2023   02:56 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

September 2023 penuh dengan berita yang menghebohkan, salah satunya karna negeri ini semakin mendeati momentum besarnya dalam ranah politik, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres). 

Dalam politik, segala hal menjadi topic pembicaraan, termasuk bagaimana konservasi alam dilakukan dengan mengedepankan segala instrument pengambilan kebijakan, termasuk dalam perspektif masyarakat.

Baru saja terjadi, sebuah insiden hebat yang membuat sebagian dari gunung Bromo mengalami kebakaran besar, sebuah peristiwa yang dipicu oleh foto prawedding sepasang kekasih yang akan melangsungkan sebuah pernikahan mereka. 

Semoga di momentum ini kita dapat mepertimbangkan pemimpin yang memiliki pemahaman yang luas tentang konservasi alam dan bagaimana cara untuk menghindari dampak ekologis di Indonesia.

Memang iya, pernikahan adalah momen berharga yang didambakan oleh banyak pasangan. Banyak upaya yang dilakukan untuk mempersiapkan momentum besar ini. 

Namun apakah prawedding yang dilakukan bisa mengakibatkan sebuah dampak ekologis yang besar? Jawabannya iya. Seperti kasus yang baru saja terjadi.

Pernikahan memanglah acara yang cukup istimewa, banyak pasangan berusaha untuk membuatnya menjadi pengalaman yang tak terlupakan, sebuah acara seremoni yang dianggap oleh banyak orang sebagai sebuah peristiwa penting yang hanya terjadi sekali (kalau kedua pasangan tidak bercerai).

Prawedding di lokasi alam yang indah bisa menjadi pengalaman yang sangat romantis dan berkesan. Namun, perlu dipertimbangkan dengan bijak untuk melaksanakan kegiatan semacam ini. 

Pemotretan prawedding yang melibatkan banyak orang, peralatan, dan properti seringkali meninggalkan jejak ekologi yang besar, termasuk atribut yang digunakan selama berfoto. 

Dalam kasus ini kebakaran diakibatkan oleh penggunaan flare yang dengan cepat merembet ke rerumputan kering di Gunung Bromo, dan mengakibatkan kebakaran yang besar.

Seperti dalam peristiwa yang baru saja terjadi. Keindahan yang terpancar dari banyak sudut di bromo seringkali diabadikan lewat tangkapan  layar yang indah dan menarik untuk dipandangi. 

Pasangan yang terlibat dalam kasus ini tentu saja terdorong untuk mendokumentasikan foto pra pernikahan mereka lewat tangkapan layar di sosial media teman-teman mereka.

Kebakaran hebat di Gunung Bromo adalah contoh nyata dari bagaimana hasrat akan kemewahan dan keinginan untuk tampil sempurna dalam foto-foto prawedding dapat menghasilkan konsekuensi yang merugikan, bukan hanya untuk warga sekitar, tapi juga untuk seluruh penikmat keindahan alam yang telah menyempatkan cuti liburannya untuk berlibur bersama keluarga disana.

Kesadaran akan dampak ekologis dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia modern kadang kurang memiliki pertimbangan jangka panjang. Semua peraturan yang berlaku, termasuk larangan merokok atau membakar api di area yang rawan kebakaran diabaikan, akibat dari hasrat dan kenginan mereka yang tak dapat mereka bendung.

Prawedding yang romantis dan mengesankan tidak seharusnya datang dengan biaya kerusakan lingkungan yang besar, karna bagaimanapun indahnya foto yang dapat mereka abadikan, terntu semuanya tak akan impas apabila megakibatkan kebakaran hutan yang lebih dahsyat. 

Saat berencana untuk merayakan momen-momen berharga dalam hidup kita, kita harus selalu menjaga keseimbangan antara keinginan kita untuk berfoto dengan latar belakang alam yang indah dan tanggung jawab kita terhadap alam semesta yang memberikan keindahan itu.

Kasus prawedding yang berujung pada kebakaran di Gunung Bromo adalah peringatan bagi kita semua tentang pentingnya menghormati, menjaga dan melindungi alam. 

Masyarakat, pengunjung tempat wisata, pemerintah dan otoritas setempat juga memiliki peran penting dalam melindungi lokasi Gunung Bromo, tempat dimana pemandangan alam yang indah dapat dinikmati oleh siapapun. 

Menyikapi kasus ini, kita semua  perlu lebih memperketat pengawasan dan penegakan hukum terkait dengan aktivitas prawedding dan pariwisata yang dapat merusak lingkungan alam, termasuk bagaimana kasus serupa akan diberikan sanksi yang berat, sebagai upaya menghindari kerusakan alam terjadi lagi, dimanapun di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun