Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Robert J. Oppenheimer : Bapak Bom Atom

3 Agustus 2023   10:30 Diperbarui: 8 Agustus 2023   00:45 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Katadata

Hasil dari Proyek Manhattan adalah pengembangan dua jenis bom nuklir: bom uranium yang dikenal sebagai "Little Boy" dan bom plutonium yang dikenal sebagai "Fat Man".

Ketegasan keamanan dan tingkat keamanan yang tinggi yang diterapkan di Los Alamos merupakan salah satu alasan mengapa Proyek Manhattan berhasil menjaga kerahasiaan pengembangan bom atom hingga uji coba pertama dilakukan. 

Alamogordo yang menjadi loasi dari uji coba pertama bom nuklir pada bulan Juli, tahun 1945. Sebuah lokus pengujian bom Nuklir pertama di dunia, yang di kemudian hari dikenal sebagai Uji Trinity.

Bom atom pertama yang pernah digunakan dalam pertempuran dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti oleh bom kedua yang dijatuhkan di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Serangan-serangan ini menyebabkan kematian dan penderitaan massal, dan Jepang menyerah pada bulan Agustus, mengakhiri Perang Dunia II.

Kepemimpinan Oppenheimer dalam proyek ini juga terbukti mampu mengorganisasi tim ilmuwan terbaik dari seluruh dunia dan mengkoordinasikan upaya penelitian dan pengembangan untuk mencapai tujuan proyek dengan efisien. Sinergitas yang Oppenheimer lakukan selama 2 tahun proses pengembangan bom, membawa berbagai bakat dan keahlian yang berbeda untuk mengatasi tantangan teknis yang terjadi sslama masa pengembangan bom atom.

Di sisi lain, Semangat yang dibangun oleh kepemimpinan Groves dan Oppenheimer dalam Proyek menciptakan patriotisme dan urgensi perang selama Perang Dunia II, yang mendorong tim ilmuwan dan personel yang terlibat dalam proyek untuk bekerja keras dan berdedikasi tinggi untuk mencapai tujuan proyek yang diingat oleh dunia, bahkan hingga sampai saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun