Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apa Bedanya "Hubungan Internasional" dan "Ilmu Hubungan Internasional"?

12 Februari 2022   00:39 Diperbarui: 12 Februari 2022   00:53 5863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis ekonomi yang terjadi di beberapa Negara di Timur tengah adalah hal yang krusial, karna berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Sedang kepercayaan kolektif akan kewajiban menjamin kesejahteraan dinisbatkan kepada tampuk kepemimpinan Negara yang merupakan Presiden atau Perdana Menteri di Timur Tengah dianggap gagal menjalankan fungsinya. Maka seruan untuk perubahan tampuk kepemimpinan menyerukan untuk perubahan total dari para elit politik, dengan jalan Revolusi Arab.

Secara Kolektif hal ini didukung dengan aktivisme masyarakat kelas akar rumput di timur tengah yang jengah dengan praktik despotik dan nepotisme dari kebanyakan elit politik timur tengah, yang didukung oleh awal mula kehadiran social media dan didukung oleh para aktivis transnasional untuk menyerukan pemerintahan yang 'Baik dan Bersih', yang manifestasinya dengan keterbukaan informasi dan pengurangan represi dari pihak militer kepada rakyat sipil, dengan tujuan menciptakan pemerintahan demokratis yang bisa mewujudkan kesejahteraan.

Walaupun secara lebih jauh hal ini berkaitan dengan kepentingan strategis dari Negara lain dalam pengendalian minyak bumi yang melimpah di kawasan ini. Karna perubahan tampuk kepemimpinan politik selalu mempengaruhi fokus dari kebijakan publik dari Negara dimana krisis politik terjadi.

Terimakasih untuk membaca hingga bagian ini.

penulis membuka diri untuk melakukan diskusi, silahkan berkirim email via thoriqtaqiyuddin@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun