Mohon tunggu...
Tharieq Akbar Filasafi
Tharieq Akbar Filasafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Hi everyone, let me introduce myself for u guys. Aku biasa disapa dengan panggilan Thoriq, seorang mahasiswa Televisi dan Film Universitas Jember. Disini, aku hanya membagikan beberapa pengetahuanku yang kutaui

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pare Jahat: Kampung Inggris dan Pasar Senja yang Menghidupkan Ekonomi Lokal

15 November 2024   17:43 Diperbarui: 15 November 2024   17:46 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.rri.co.id/daerah/945213/suasana-malam-di-kuliner-lapangan-tulungrejo-kampung-inggris

Kampung Inggris Pare, sebuah kawasan di Kediri, Jawa Timur, telah menjadi magnet bagi para pelajar dan pencari ilmu dari seluruh Indonesia. Tidak hanya menjadi pusat pembelajaran bahasa Inggris yang intensif, Pare juga menyimpan daya tarik ekonomi yang tumbuh berkat keberadaan lembaga kursus dan Pasar Senja Tulungrejo. Kedua elemen ini saling mendukung, menciptakan ekosistem ekonomi yang tak hanya dinamis, tetapi juga menjebak. Inilah cerita Pare Jahat, tempat yang menghidupkan tetapi sekaligus membuat siapa pun sulit melepaskan diri.

Pare akan menjadi seperti sebuah sayuran pahit jika tanpa ada keberadaan Kampung Inggris. Ratusan lembaga kursus bahasa Inggris berdiri di dua desa utama, Tulungrejo dan Pelem. Orang dari berbagai daerah datang untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Mereka tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga tinggal dan menjalani kehidupan sehari-hari di Pare.

Kehadiran orang-orang ini secara langsung berdampak pada perekonomian lokal. Kos-kosan, warung makan, laundry, hingga toko alat tulis menjadi sektor yang berkembang pesat. Pemilik rumah di sekitar Kampung Inggris dengan sigap mengubah ruang kosong mereka menjadi tempat tinggal bagi para siswa. Tidak hanya itu, warung-warung kecil menjamur, menawarkan makanan dengan harga terjangkau yang cocok untuk kantong pelajar.

Namun, Pare bukan hanya tentang belajar bahasa Inggris. Ia adalah mesin ekonomi yang tak henti berputar. Setiap siswa yang datang membawa uang yang akan berputar di sekitar Pare, menciptakan efek domino yang menguntungkan masyarakat lokal.

https://www.rri.co.id/daerah/945213/suasana-malam-di-kuliner-lapangan-tulungrejo-kampung-inggris
https://www.rri.co.id/daerah/945213/suasana-malam-di-kuliner-lapangan-tulungrejo-kampung-inggris

Pasar Senja Tulungrejo: Detak Jantung Ekonomi Malam

Ketika sore tiba, perhatian beralih ke Pasar Senja Tulungrejo, sebuah pasar malam yang menjadi ikon kehidupan Pare. Berlokasi di lapangan Tulungrejo, pasar ini menjadi pusat aktivitas ekonomi dan hiburan bagi siswa dan warga lokal.

Di pasar ini, ratusan pedagang menjajakan berbagai barang dagangan, mulai dari makanan tradisional seperti tahu tek, nasi goreng, hingga camilan modern seperti churros dan bubble tea. Selain itu, ada pula pedagang pakaian, aksesoris, dan barang-barang unik lainnya.

Pasar Senja bukan hanya tempat belanja, tetapi juga tempat bertemunya budaya lokal dan modern. Siswa dari berbagai daerah membawa kebiasaan dan gaya mereka, menciptakan suasana yang unik dan penuh warna. Para pedagang, sebagian besar warga lokal, memanfaatkan kesempatan ini untuk menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelajar.

Meskipun terlihat sederhana, Pasar Senja menjadi salah satu motor penggerak ekonomi lokal. Pedagang kecil yang sehari-hari mengandalkan penghasilan dari pasar ini merasa terbantu dengan tingginya jumlah pengunjung. Pare yang selalu ramai oleh siswa baru setiap bulannya menciptakan siklus ekonomi yang stabil.

-Efek Ganda ke Masyarakat Lokal

Dampak ekonomi dari Kampung Inggris dan Pasar Senja tidak hanya dirasakan oleh mereka yang terlibat langsung, tetapi juga oleh masyarakat sekitar. Beberapa contoh nyata adalah:

1. Peningkatan Lapangan Kerja

Banyak warga lokal yang mendapat pekerjaan baru, baik sebagai pengelola kos-kosan, pedagang, maupun pekerja di lembaga kursus. Mereka yang sebelumnya bekerja di sektor lain kini memiliki peluang baru untuk meningkatkan pendapatan.

2. Inovasi Produk dan Jasa

Persaingan antarpedagang di Pasar Senja mendorong inovasi. Makanan khas daerah yang sebelumnya mungkin kurang diminati, kini diberi sentuhan modern agar lebih menarik bagi siswa muda. Begitu pula dengan jasa seperti laundry dan rental sepeda, yang beradaptasi dengan kebutuhan pelajar.

3. Meningkatkan Kesadaran Pariwisata Lokal

Selain Kampung Inggris, Pare mulai dilihat sebagai destinasi wisata edukasi. Siswa sering membawa keluarga atau teman mereka untuk berkunjung, menciptakan peluang tambahan bagi sektor pariwisata lokal.

https://m.kumparan.com/vika-ramadhana-fitriyani/pare-tak-sepahit-rasanya-1veXt7MCCUk
https://m.kumparan.com/vika-ramadhana-fitriyani/pare-tak-sepahit-rasanya-1veXt7MCCUk

Pare Jahat: Kenikmatan yang Tak Terlupakan

Namun, inilah yang membuat Pare terasa jahat. Tempat ini terlalu nyaman untuk ditinggalkan. Suasana Kampung Inggris yang penuh semangat dan Pasar Senja yang selalu menggoda menciptakan kenangan yang sulit dilupakan.

Bayangkan, setelah seharian belajar, kamu berjalan ke Pasar Senja. Aroma tahu goreng bercampur dengan wangi sate ayam memenuhi udara. Lampu-lampu pasar memancarkan cahaya hangat, sementara suara tawa siswa dan pedagang saling bercampur. Kamu duduk di bangku sederhana, menikmati sepiring nasi goreng sambil melihat orang-orang berlalu lalang. Dalam momen itu, kamu sadar bahwa Pare telah mencuri hatimu.

Banyak siswa yang datang ke Pare dengan rencana tinggal hanya beberapa minggu, tetapi akhirnya memperpanjang hingga berbulan-bulan. Bahkan, tidak sedikit yang kembali lagi setelah pulang. Pesona Pare yang sederhana namun hangat terus memanggil mereka kembali.

-Tantangan dan Harapan

Meski begitu, Pare tidak lepas dari tantangan. Persaingan antar lembaga kursus semakin ketat, dan pedagang kecil harus berjuang untuk mempertahankan pelanggan di tengah gempuran produk modern. Infrastruktur juga menjadi perhatian, mengingat semakin banyaknya siswa dan wisatawan yang datang.

Namun, semangat warga Pare untuk terus beradaptasi dan berinovasi menunjukkan bahwa tempat ini tidak akan mudah runtuh. Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan kesadaran kolektif, Pare memiliki potensi untuk terus berkembang sebagai pusat pendidikan sekaligus ikon ekonomi lokal.

Kampung Inggris dan Pasar Senja Tulungrejo adalah dua sisi koin yang menjadikan Pare begitu istimewa. Keduanya saling melengkapi, menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat dan penuh warna. Di balik kesederhanaannya, Pare memiliki kekuatan untuk meninggalkan jejak yang mendalam di hati siapa pun yang pernah singgah.

Jadi, jika suatu hari kamu berkunjung ke Pare, jangan lupa untuk menikmati setiap momennya. Berjalanlah di gang-gang kecil Kampung Inggris, rasakan semangat belajarnya, dan akhiri harimu di Pasar Senja. Tapi ingat, Pare jahat. Sekali kamu datang, tempat ini akan selalu memanggilmu kembali.

Referensi :

https://www.google.com/amp/s/mojok.co/terminal/kampung-inggris-dan-stigma-pare-jahat-yang-disematkan-padanya/amp/

https://globalenglish.id/pare-jahat-mitos-atau-fakta/2/

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/2211201002/berburu-jajanan-sembari-menikmati-sunset-di-pasar-senja-kampung-inggris-pare-21DJUTKXNjf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun