Dewa adalah anak tunggal yang ditinggal wafat ayahnya saat masih berusia lima tahun. Dan saat masih kuliah, dia sudah bekerja sambilan sebagai staf pengajar di sebuah lembaga bimbel.
Akibatnya, dia gak punya waktu untuk bermanja-manja atau malas-malasan. Tapi berkat kemandiriannya itu, Dewa pun jadi figur yang dewasa dalam menghadapi masalah.
Coba kalau Kang Dewa adalah anak manja, mana mungkin dia mau kerja sambilan pas kuliah. Yang ada nagih uang jajan mulu kali ya?
2. Inovatif
Dewa Eka Prayoga juga bisa dibilang sebagai seseorang yang inovatif. Bayangin saja, dari ngajar bimbel dia akhirnya bisnis bimbel.
Dan dari bisnis bimbel, akhirnya Kang Dewa punya ide mengembangkan bisnis-bisnis lain yang sifatnya training. Sampai akhirnya dia jatuh karena terlalu agresif dalam berinvestasi.
Akan tetapi, dalam memulihkan reputasinya, Dewa Eka Prayoga pun berinovasi lagi dengan bukunya. Seperti diketahui, karyanya yang mengantarkan dia pada kesuksesan justru adalah buku keduanya.
Setelah kondisi finansialnya membaik, Dewa pun terus berinovasi dalam bisnis. Dia mendirikan perusahaan penerbit buku di Bandung, dan menjadi business coach sekaligus motivator. Saat ini, sudah ada beberapa usaha kecil menengah (UKM) yang dibina oleh Dewa Eka Prayoga.
3. Sabar hadapi cobaan
Seperti yang dijelaskan di atas, nama Kang Dewa sempat tercemar karena kerugian yang dialaminya. Dia dikejar-kejar investor, dan sempat diancam kalau rumah orangtuanya di Sukabumi akan dibakar. Akhirnya sang ibu pun kala itu harus menggelar acara Yasinan untuk menjelaskan ke tetangga-tetangganya mengenai masalah yang menimpa Dewa.