"Galau" mungkin adalah kata yang sering kita dengar dalam keseharian, baik dalam hubungan asmara, keluarga, maupun secara individual. Namun, pernahkah kita merenungkan penyebab kegalauan tersebut? Apakah semua itu berada dalam kendali kita? Jawabannya, sebagian besar penyebab galau justru di luar kendali kita. Sebuah artikel yang pernah saya baca menyatakan bahwa hanya dua hal yang benar-benar bisa kita kendalikan, yaitu hati dan sikap kita.
Sebagai contoh, jika seorang anak mulai nakal atau tidak patuh, hal tersebut sering kali berada di luar kendali kita. Yang bisa kita kendalikan adalah bagaimana kita bersikap saat menghadapi situasi tersebut. Contoh lain adalah ketika rezeki surut. Hal ini juga bisa menjadi penyebab kegalauan. Namun, kita perlu bertanya pada diri sendiri, apakah turunnya rezeki sepenuhnya bisa kita kendalikan? Jawabannya mungkin bervariasi tergantung sudut pandang kita. Namun, jika kita renungkan lebih dalam, banyak penyebab kegalauan yang sebenarnya di luar kendali kita.
Selain itu, kita perlu menyadari bahwa kegalauan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi perubahan lingkungan, tekanan sosial, dan situasi ekonomi. Sedangkan faktor internal meliputi ketidakpuasan diri, ekspektasi yang tidak realistis, dan kurangnya kepercayaan diri. Menyadari faktor-faktor ini dapat membantu kita mengatasi kegalauan dengan lebih efektif.
Jadi, apa yang harus kita lakukan agar terhindar dari sifat galau? Berikut beberapa langkah yang dapat membantu:
1. **Jangan Terlalu Memikirkan Hal-hal di Luar Kendali Kita**
  Ada banyak hal dalam hidup yang tidak bisa kita kendalikan, dan kita perlu menerima itu. Fokuslah pada apa yang bisa kita kendalikan, seperti respons dan sikap kita terhadap situasi yang ada.
2. **Jujur pada Diri Sendiri**
  Sering kali kita memaksa diri untuk mengerjakan segala sesuatu dengan sempurna. Namun, ketika kita gagal, kegalauan muncul. Oleh karena itu, jujurlah pada diri sendiri dan akui bahwa tidak semua hal mampu kita lakukan dengan sempurna.
3. **Tawakkal**
  Serahkan segala urusan kepada Allah setelah kita berusaha sebaik mungkin. Tawakkal adalah kunci untuk mengatasi kegalauan, karena kita percaya bahwa Allah yang menentukan hasil akhir dari setiap usaha kita.
4. **Mengelola Ekspektasi**
  Pahami bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai dengan harapan kita. Mengelola ekspektasi dan menerima ketidakpastian dapat mengurangi rasa galau. Fokuslah pada proses daripada hasil akhir.
5. **Membangun Dukungan Sosial**
  Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas dapat membantu kita menghadapi kegalauan. Berbagi perasaan dan mendapatkan nasihat dari orang-orang terdekat bisa memberikan perspektif baru dan mengurangi beban emosi.
6. **Mengembangkan Keterampilan Koping**
  Keterampilan koping seperti meditasi, olahraga, dan hobi kreatif dapat membantu mengalihkan pikiran dari kegalauan dan meningkatkan kesejahteraan mental.
Ada sebuah ayat Al-Qur'an yang sangat menginspirasi penulis dalam menghadapi kegalauan: