Wajak, Malang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya sukses menggelar acara Penyuluhan Pertanian Sehat di Balai Desa Wajak Kecamatan Wajak Kabupaten Malang pada Selasa, 16 Juli 2024. Penyuluhan Pertanian Sehat ini diisi oleh narasumber Ibu Dr. Ir. Titin Sumarni, M.P yang merupakan dosen Departemen Budidaya Pertanian Laboratorium Sumber Daya Lingkungan.
Berbeda dengan pertanian organik yang tidak menggunakan bahan input kimia sama sekali, pertanian sehat merupakan suatu teknik bertani yang memperhatikan lingkungan dengan memanfaatkan input dalam batas yang wajar dan seminimal mungkin. Pertanian sehat menjadi topik yang menarik di tengah isu-isu pertanian yang merusak lingkungan dan menyumbang emisi karbon yang besar. Selain menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan pertanian, teknik pertanian sehat juga menghasilkan produk yang berkualitas dan memiliki kandungan gizi yang tinggi yang tetap terjaga.
Kegiatan penyuluhan Pertanian Sehat diikuti oleh 40 ibu -- ibu PKK Desa Wajak yang terdiri dari Ketua PKK, anggota POKJA IV, serta seluruh anggota PKK Desa Wajak. Kegiatan ini diharapkan mampu menjaga kesehatan tanah, tanaman, manusia, dan hewan serta untuk mengimplementasikan prinsip pertanian yang berkelanjutan dengan mengurangi penggunaan input bahan anorganik atau kimia dalam pembudidayaan tanaman. Harapannya setelah kegiatan ini para ibu ibu PKK mampu memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan penanaman tanaman tanpa penggunaan input bahan anorganik atau kimia sehingga hasil panen yang dihasilkan lebih organik dan mampu meningkatkan kesehatan tubuh.
Menurut ibu Dr. Ir. Titin Sumarni, M.P selaku narasumber menyatakan bahwaÂ
"Tujuan dilaksanakannya kegiatan penyuluhan pertanian sehat untuk menjaga kesehatan tanah, tanaman, manusia, dan hewan. Penerapan pertanian ini mampu menjadikan tanah yang sehat sehingga tanah akan menjadi lebih subur dan mampu melindungi serta melestarikan keragaman hayati. Selain itu, pertanian yang sehat mampu mengahasilkan tanaman yang sehat seperti tumbuh dan hasil yang maksimal, tidak banyak terserang hama dan penyakit serta rasa lebih enak dan lebih lanjut mampu membantu dalam meningkatkan kesehatan masyarakat."
Acara ini disambut baik oleh seluruh anggota PKK, sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Noviyanti, Ketua PKK Desa Wajak.Â
 "Melalui kegiatan penyuluhan pertanian organik ini, diharapkan para ibu PKK dapat menerapkannya di pekarangan rumah mereka, sehingga hasil panen dapat dikosumsi sendiri dengan kualitas yang lebih terjaga," ujarnya.
Setelah penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pertanian organik pada Sabtu, 20 Juli 2024, di lahan Pendopo Wajak. Para peserta melakukan penanaman tanaman secara organik dan penanaman refugia untuk pengendalian hama dengan memanfaatkan musuh alami. Dalam praktik ini, peserta menanam sayuran seperti caisim dan bayam.
Salah satu peserta, Bu Tina, menyatakan, "Menurut saya, mengikuti praktik pertanian organik memberikan banyak pengetahuan baru tentang cara menanam sayur tanpa menggunakan bahan kimia. Praktik ini sangat bermanfaat, terutama dalam hal pengendalian hama dengan penanaman refugia. Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa ada cara alami untuk mengendalikan hama dengan memanfaatkan musuh alami. Ini adalah solusi yang sangat menarik dan ramah lingkungan."
Melalui program pengabdian berupa program pertanian sehat ini, Desa Wajak yang merupakan desa dengan lahan pertanian yang cukup luas diharapkan dapat mengimplementasikan pertanian yang memperhatikan lingkungan agar generasi yang akan datang akan tetap merasakan indahnya alam dan manfaatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya