Mohon tunggu...
Mohammad Thoriq Bahri
Mohammad Thoriq Bahri Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi

Analis Keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi, yang mencoba memberi warna dengan tulisannya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memahami Publik Melalui Implementasi Big Data pada Direktorat Jenderal Imigrasi

26 Januari 2021   08:56 Diperbarui: 26 Januari 2021   09:14 1952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photos by Pixabay on Pexels

Namun, potensi big data masih belum tereksplorasi secara maksimal, tercatat hanya Pemerintah Kota Bandung yang telah mencapai level corporate adoption, yakni menganalisis big data sebagai dasar pembuatan keputusan (Sirait, 2016). Di sisi lain, ukuran sampel yang besar, membutuhkan pendekatan yang inovatif, salah satunya melalui metode Social Network Analysis (SNA).

Social Network Analysis (SNA), Metode Eksplorasi Big Data pada Layanan Keimigrasian

Layanan Keimigrasian cukup popular di dunia maya, tercatat bahwa pada tanggal 19 Januari 2021, terdapat 1443 tweets, dan 205459 impression dengan kata kunci pencarian "DitjenImigrasi" pada platform sosial media Twitter, dengan sentimen yang beragam. 

Selain itu, analisis big data bersifat real time monitoring, yakni dapat mengetahui tingkat kepuasan serta kebutuhan masyarakat secara langsung, dengan biaya yang rendah (Murnawan & Siagian, 2017). Penggunaan big data dapat membantu dalam mengidentifikasi permasalahan yang dapat ditindaklanjuti melalui survei Kepuasan Masyarakat.

Social Network Analysis (SNA) sebagai metode eksplorasi big data akan digunakan sebagai sarana pemetaan jejaring sosial media, yang digunakan untuk melakukan identifikasi pola, struktur dan pemetaan jaringan komunikasi serta hubungan antar satu unit entitas dengan unit entitas lainnya (Setatama & Tricahyono, 2018). Metode SNA sangat dibutuhkan untuk mengurai big data yang bersifat acak, menjadi data yang bersifat terstruktur dan dapat dianalisis.

Secara singkat, langkah analisa big data melalui metode Social Network Analysis (SNA) dimulai dengan Data Mining, yakni mengekstrak data, dan menyusunnya dalam struktur yang berurutan dengan tujuan analisis (Dutt et al, 2017). Berikutnya, dilanjutkan dengan Data Cleaning, yakni melakukan menghapus determinan yang tidak diperlukan dalam sebuah dataset, dengan tujuan sifat dan variable data siap diolah sesuai dengan kebutuhan (Zhang & Liu, 2017). 

Selanjutnya adalah Data processing, dengan menggunakan Analisis Sentimen, dan Pemetaan Jaringan Percakapan. Kemudian, Data presentation, yang berarti mempresentasikan data dalam bentuk tabel sentimen, dan visualisasi jaringan percakapan, serta identifikasi aktor terkait (Yusainy et al, 2017).

Analisis SNA dengan Kata Kunci Ditjen Imigrasi

Sebagai gambaran, telah dilakukan analisis terhadap kata kunci "ditjenimigrasi" pada tanggal 01 Januari s.d 19 Januari 2021, yang menghasilkan 3197 tweets. Melalui analisis Social Network Analysis (SNA), didapatkan hasil bahwa 2298 masyarakat merespon positif, diikuti dengan 773 masyarakat merespon netral, dan hanya 126 masyarakat yang merespon negative terhadap kebijakan Keimigrasian selama pandemi COVID-19.  

Selain itu, teridentifikasi bahwa @ditjenimigrasi, menjadi pemulai percakapan, yang kemudian diteruskan kepada masyarakat oleh @kemenkumham_RI, @kanimdepok dan beberapa unit kerja terkait. Terakhir, percakapan pada level masyarakat awam dimulai oleh media mainstream, seperti @detikcom, dan @kompasid.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun