Mohon tunggu...
Thoriq Abdul Aziz
Thoriq Abdul Aziz Mohon Tunggu... Guru - Pemelajar

Belajar sepanjang hayat, apa pun itu.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kearifan Lokal dalam Empat Episode Awal Serial Film Kisah "Tanah Jawa: Merapi"

8 Februari 2020   23:39 Diperbarui: 8 Februari 2020   23:44 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu makna yang muncul dari serial film Kisah Tanah Jawa yang penulis angkat adalah mengenai lokal genus (nilai kearifan lokal masyarakat) dalam memahami setiap makna dan nilai yang tersaji dalam cerita "Kisah Tanah Jawa : Merapi" tersebut. 

Seting tempat yang mengambil wilayah kawasan Gunung Merapi sebagai salah satu Gunung yang menjadi simbol sosial masyarakat Suku Jawa terutama yang bermukim di Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta membuat nilai kental, pantangan dan banyak sekali ciri khas yang ditampilkan dalam serial film Kisah Tanah Jawa : Merapi, ini sangat "Jawa-lokal" sekali. 

Dalam pandangan masyarakat Jawa, mereka menghargai setiap tradisi dan nilai-nilai pantangan yang hidup di dalamnya, dilingkari oleh lingkungan yang berlandaskan nilai-nilai yang kuat, seperti tampak dari serial film Kisah Tanah Jawa : Merapi ini banyak sekali hal yang dapat dijadikan pelajaran.


Genre horor lokal Indonesia tentunya selalu menyajikan pengalaman yang menegangkan dikarenakan selalu ada kejutan setiap hampir adegan film disamping karena selain alur dan bahasa cerita yang dimengerti, Kemunculan hantu-hantu "penghuni" masyarakat sekitar, kesurupan, penampakan lainnya adalah salah satu intro dalam mengantarkan Kisah Tanah Jawa : Merapi menjadi suatu serial film yang berhasil membuat merinding. Tetapi semua itu terjadi karena disebabkan kurangnya memahami makna menghargai tempat dimana kita berada. 

Nampak Andi dan Babon bersama tim pendaki lainnya yakni Nadia (Laura Basuki) dan Dika (Wafda Saifan), pasangan yang baru menikah; Citra (Laura Theux), seorang vlogger; dan Suratno (Tyo Pakusadewo) kurang memaknai pepatah tersebut dalam rangka mencari Rio yang hilang di Gunung Merapi. 

Dalam cerita, mereka pada awalnya tidak mengungkapkan misi tujuan mereka untuk mendaki gunung merapi, dan pada akhirnya banyak sekali rintangan, kemunculan pengalaman horor ataupun hal-hal mistik yang ditemui sepanjang perjalanan menuju puncak.

            "Dimana Bumi dipijak disitu Langit dijunjung"

Pepatah klasik yang sangat kuat, menurun temurun dari generasi ke generasi seakan tercerminkan dari alur cerita yang ditampilkan dalam serial Film "Kisah Tanah Jawa : Merapi" ini. 

Sebagai salah satu gunung yang dihormati oleh masyarakat Jawa tentunya banyak sekali pembelajaran terutama dalam hal bagaimana menghargai adat yang ada di lingkungan sekitar, serta adab bermasyarakat dan berinteraksi dengan seluruh "penghuni merapi ini". 

Tentunya salah satu nilai yang dapat dijadikan pandangan dalam menonton film ini selain dari sisi horornya yang terpenting adalah selalu mengimplementasikan pepatah di atas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun