Mohon tunggu...
Thoriq Aqil
Thoriq Aqil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Vokasi Prodi D-IV Perbankan dan Keuangan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Citayam Fashion Week Ngehitz hingga Timbulkan Pro-Kontra, Mengapa?

27 Juli 2022   15:50 Diperbarui: 27 Juli 2022   16:03 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest @harapanrakyat.com

Fenomena yang kerap dikenal (CFW) Citayam Fashion Week kian populer di kalangan masyarakat, baik penduduk setempat maupun penduduk luar. Fenomena viralnya "fashion show" ala berawal dari para remaja di wilayah Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok atau biasa disingkat (SCBD) dinilai bergaya trendi dan berpenampilan unik serta berbeda dari yang lainnya.

 Melejitnya media yang turut mempublikasikan mengenai fenomena ini, diawali dengan banyaknya konten di platform TikTok yang mewawancarai para remaja yang nongkrong di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.

Sumber: TikTok @bastianboy_
Sumber: TikTok @bastianboy_

Fashion Street yang tengah mereka tunjukkan di CFW ini juga kerap dibandingkan dengan fashion street yang ada di negara-negara maju seperti Korea, Jepang, hingga Eropa. 

Tak hanya dihadiri dan diramaikan oleh penduduk setempat, maupun golongan remaja SCBD saja, CFW ini juga diramaikan oleh para artis dan juga influencer yang turut melakukan catwalk di zebra cross sebagaimana lainnya lakukan. 

Mereka, khususnya para influencer yang concern terhadap dunia fashion, menilai bahwa fenomena ini merupakan potensi hebat yang berdampak positif bagi negeri. Beberapa di antaranya beranggapan bahwa fenomena tersebut merupakan wujud dari kreativitas anak muda pinggiran.

Pinterest: @arokhmani.com
Pinterest: @arokhmani.com

Ketenaran fenomena Citayam Fashion Week ini juga didukung oleh para content creator yang turut datang beramai-ramai dengan berbagai macam konten yang ingin mereka buat. 

Sebagai contoh, para fotografer yang memotret fenomena ini secara langsung di Sudirman lalu mengunggah kontennya di sosial media. Selain itu juga terdapat para wartawan yang datang demi membuat artikel maupun konten lain yang kemudian juga diunggah di media. Hal-hal tersebut tentu membuat ketenaran akan Fenomena ini semakin disorot publik.

Namun, disamping banyaknya dukungan yang muncul atas Citayam Fashion Week ini, tak terlepas berbagai kontra yang kian membuat resah khususnya warga setempat. 

Pasalnya, dengan hitsnya fenomena ini yang kerap membuat penduduk beramai-ramai menuju lokasi "fashion street", tepatnya pada kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat tersebut kian membuat tempat yang seharusnya jalanan umum menjadi macet dan penuh sampah. 

Antusias luar biasa yang mereka lakukan untuk mendatangi tempat ini rupanya tidak disertai oleh antusias mereka untuk mengurangi polusi, kemacetan, dan pembuangan sampah sembarangan.

Adapun solusi yang ditawarkan pemerintah untuk menanggulangi kontra-kontra tersebut adalah dengan mengadakan rencana pemindahan lokasi Citayam Fashion Week ke tempat yang lebih efektif. Selain itu, Cinta Laura yang baru-baru ini mempelopori aksi untuk menjaga kebersihan lingkungan di kawasan setempat.

Aksi tersebut ia lakukan bersama kru nya dan dengan bantuan warga setempat, ia memungut sampah yang berserakan di jalan. Ia juga mengingatkan bahwa "jangan sampai demi melakukan sesuai yang trending, kemudian dapat memberi dampak buruk pada lingkungan." 

Dalam kampanyenya, ia juga berharap agar masyarakat yang datang di CFW tidak hanya untuk mengekspresikan diri atau sekedar mengikuti trendi, melainkan juga tetap mau peduli dalam menjaga kebersihan lingkungan. 

Demikian berbagai pro-kontra atas fenomena yang viral masa kini yakni Citayam Fashion Week, gimana menurutmu? Yuk tulis di kolom komentar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun