Mohon tunggu...
Albatros Farisi
Albatros Farisi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Hobi Menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Modernisasi Kampus, Mahalnya Biaya Kuliah dan Mahasiswa "Titipan"

26 Juni 2024   06:55 Diperbarui: 26 Juni 2024   07:14 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru Besar sebagai Tenaga Pendidik di Perguruan Tinggi (Image Source: LLDIKTI)

Modernisasi kampus merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan fasilitas terbaik bagi mahasiswa. Namun, di beberapa kampus di Indonesia, modernisasi ini sering kali terasa kurang efektif. Berbagai permasalahan muncul, mulai dari fasilitas yang tidak terpakai dengan optimal, hingga biaya kuliah yang semakin mahal. Fenomena ini kerap kali dikaitkan dengan kebijakan kampus yang kurang transparan dan adanya pengaruh titipan mahasiswa oleh pejabat kampus.

 Kurang Efektifnya Modernisasi Kampus

Banyak kampus yang berlomba-lomba untuk memperbarui fasilitas mereka, mulai dari gedung-gedung baru yang megah, laboratorium canggih, hingga ruang belajar yang modern. Namun, sering kali fasilitas ini tidak digunakan secara maksimal. Misalnya, laboratorium dengan peralatan canggih hanya digunakan oleh segelintir mahasiswa atau bahkan dibiarkan menganggur. Selain itu, ruang-ruang belajar yang modern sering kali hanya menjadi pajangan, sementara mahasiswa masih kesulitan mencari tempat belajar yang nyaman.

Kurangnya sosialisasi dan pelatihan bagi dosen dan mahasiswa dalam memanfaatkan fasilitas baru ini menjadi salah satu faktor penyebab ketidakefektifan modernisasi kampus. Akibatnya, investasi besar-besaran untuk modernisasi ini tidak memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan.

 Mahal Biaya Kuliah

Biaya kuliah yang semakin mahal menjadi beban tambahan bagi mahasiswa dan orang tua. Peningkatan biaya ini sering kali dikaitkan dengan upaya kampus untuk menutupi biaya modernisasi. Sayangnya, banyak mahasiswa yang merasa tidak mendapatkan manfaat sebanding dengan biaya yang mereka keluarkan. Fasilitas yang ada tidak memberikan kontribusi nyata terhadap pengalaman belajar mereka, sehingga menimbulkan ketidakpuasan.

Kondisi ini diperparah dengan adanya ketimpangan fasilitas antara kampus pusat dan kampus cabang. Kampus pusat sering kali mendapatkan prioritas dalam hal modernisasi, sementara kampus cabang tertinggal jauh. Mahasiswa yang berada di kampus cabang merasa tidak mendapatkan hak yang sama, meskipun mereka membayar biaya kuliah yang setara dengan mahasiswa di kampus pusat.

 Mahasiswa Titipan oleh Pejabat Kampus

Salah satu masalah lain yang memperburuk kondisi ini adalah adanya titipan mahasiswa oleh pejabat kampus. Praktik ini sering kali mengakibatkan ketidakadilan dalam penerimaan mahasiswa baru dan penempatan mahasiswa di jurusan-jurusan favorit. Mahasiswa yang dititipkan oleh pejabat kampus biasanya mendapatkan perlakuan istimewa, baik dalam hal fasilitas, bimbingan akademik, maupun kesempatan mendapatkan beasiswa.

Praktik titipan ini mencederai prinsip meritokrasi dan keadilan dalam dunia pendidikan. Mahasiswa yang berprestasi dan berhak mendapatkan fasilitas terbaik justru tersingkir oleh mereka yang memiliki koneksi. Hal ini tidak hanya merugikan mahasiswa lain, tetapi juga merusak citra kampus sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan meritokrasi.

Modernisasi kampus yang kurang efektif, mahalnya biaya kuliah, dan pengaruh titipan mahasiswa oleh pejabat kampus merupakan permasalahan serius yang harus segera diatasi. Kampus perlu mengevaluasi kembali kebijakan modernisasi mereka agar benar-benar memberikan manfaat bagi seluruh mahasiswa. Transparansi dalam pengelolaan dana dan kebijakan penerimaan mahasiswa baru juga harus diperketat untuk memastikan bahwa prinsip keadilan dan meritokrasi tetap terjaga.

Dengan demikian, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat tanpa memberatkan mahasiswa dan orang tua. Kampus harus menjadi tempat yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua mahasiswa untuk berkembang dan meraih prestasi, bukan menjadi ajang bagi mereka yang memiliki koneksi dan privilese. Dengan mengutamakan kontestasi dibandingkan pliviledge, kampus akan Kembali menjadi tempat yang ideal untuk memeperoleh Pendidikan. Hasilnya? Pendidikan di Indonesia akan semakin maju oleh tuntunan dari pejabat public yang tidak sewenang-wenang untuk memanfaatkan jabatan yang mereka miliki untuk kepentingan pribadi, terutama Pendidikan bagi anak dan sanak famili.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun