Mohon tunggu...
Anthony Leong
Anthony Leong Mohon Tunggu... -

Young Entrepreneur | Indonesia Digital Marketing Expert | Social, Political, Cultural Enthusiast | E: anthony@menaradigital.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

HIPMI Minta Bela Negara dalam Bentuk Pertahanan Ekonomi

30 Oktober 2015   01:43 Diperbarui: 30 Oktober 2015   02:00 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai ancaman yang dihadapi Indonesia saat ini bukan berasal dari sebuah ancaman perang melainkan ancaman ekonomi. Oleh karena itu Ketua HIPMI, Bahlil Lahadalia, ingin pemerintah mendorong anak muda menjadi pengusaha.

"Ancaman sebenarnya berupa ancaman ekonomi bukan ancaman geografis. Oleh karena itu kenapa pemerintah tidak membuat regulasi mendorong anak muda menjadi pengusaha muda," kata Bahlil dalam acara Forum Dialog HIPMI dengan tema ”Bela Negara dalam Perspektif Pengusaha Muda” di Jakarta, Kamis (29/10).

Bahlil menyatakan bahwa mereka sudah berbicara kepada Menhan perihal konsep bela negara tersebut, tetapi pandangan HIPMI tidak digubris.

"Kami beberapa moment sudah bicara ke Menhan baris berbaris itu tidak penting bagi masyarakat, yang penting itu kesejahteraan. Kami sudah sering menyampaikan tetapi pandangan HIPMI tidak digubris, mungkin tidak dianggap penting," lanjutnya.

Data diperolehnya, jumlah pengusaha muda saat ini baru menyentuh angka 1,4 persen dari total penduduk. Jumlah itu tentunya dianggap masih kurang. Sebab, idealnya Indonesia memiliki 2 persen pengusaha muda.

Bahlil mengatakan dirinya berharap pemerintah lebih menitik beratkan pada pengembangan pengusaha muda Indonesia dibanding dananya digunakan untuk merekrut orang-orang yang tidak berkompeten di bidang ekonomi.

Dia menilai, jika hanya sedikit pemuda akan menjadi wiraswasta maka menimbulkan pengangguran intelektual. Kondisi ini mengancam mahasiswa dari kampus seluruh tanah air.

"83 persen mahasiswa memilih jadi karyawan. Anak muda itu agen perubahan, artinya siap-siap mahasiswa ini akan menjadi pengangguran intelektual. Seluruh kampus dari Aceh sampe Papua menjadi penghasil sampah intelektual," terangnya.

Sekretaris Forum Dialog HIPMI, M Hadi Nainggolan mengatakan diskusi yang diadakan HIPMI akan menjadi refrensi dan pengambil kebijakan bisa berdiskusi disini.

“Forum Dialog HIPMI menjadi ajang pendobrak kebijakan, kita terus mengikuti isu yang relevan dengan menghadirkan narasumber yang langsung dapat merumuskan dan membuat kebijakannya untuk kontribusi pada bangsa dan negara,” kata Hadi.

Dalam Forum Dialog HIPMI tersebut hadir juga M. Arief Rosyid (Ketum PB HMI), Ferry Joko Juliantono (Waketum DPP Gerindra), Amung Ma'mun (Staf Ahli Bidang Informasi dan Komunikasi Pemuda dan Olahraga Kemenpora), Kolonel Edy Yulianto (Perwakilan Menteri Pertahanan dan Keamanan) dan Pengusaha Muda M. Hadi Nainggolan.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun