"BIASANYA orang terjun ke dunia politik dalam usia matang, setelah menjadi pengusaha terlebih dulu. Mengapa Anda berdua sudah berani terjun di dunia politik pada usia muda." Pertanyaan-pertanyaan semacam ini yang saya tangkap banyak muncul di salah satu kelas di arena IdeaFest 2018, dengan narasumber dua politikus muda, Faldo Maldini dan Tsmara Amani, pada Jumat (26/10) di JCC, Jakarta.
Faldo kini berumur 28 tahun, sudah berkeluarga punya satu anak masih balita. Dia masuk Partai Amanat Nasional (PAN) pada usia 25 tahun. Posisinya saat ini Wakil Sekretaris Jenderal.
Sedangkan Tsamara sekarang berusia 22 tahun. Masuk Partai Solidaritas Indonesia pada usia 20 tahun. Dia perlu nunggu setahun untuk bisa menjadi pengurus partai karena minimal harus berusia 21 tahun.
Pertanyaan yang muncul di IdeaFest tersebut wajar. Anak muda rata-rata setelah lulus bakal mencari kerja, atau langsung berbisnis.Â
Sedangkan yang terjun ke dunia politik, rata-rata setelah berusia matang dan bisnisnya berjalan baik. Atau, yang sudah mengumpulkan cukup tabungan dari hasil kerjanya.Â
Ada pula, yang baru berani terjun ke dunia politik setelah memiliki jaringan dan posisi yang kuat.
Karena itu, bagi anak muda generasi milenial, pilihan Faldo dan Tsamara cukup aneh. "Kalau dalam bisnis, selalu ada cash in dan cash out. Dalam politik, yang ada hanya cash out, tidak ada cash in," kata Faldo.
Untuk perekonomian keluarga, sejauh ini Faldo mengandalkan klinik kesehatan di rumahnya. Istri Faldo yang seorang dokter, mengelola klinik tersebut. Adapun Tsamara justru baru lulus kuliah.
Kondisi tersebut menjadi tantangan, namun tak menyurutkan tekad mereka terjun ke dunia politik. Bagi Tsamara, sebenarnya penghasilan politisi yang berhasil menjadi anggota DPR, sudah lebih dari mencukupi. "Penghasilan anggota DPR itu rata-rata Rp200 juta per bulan.Â
Saya kira cukup bagi keluarga Bang Faldo dengan anak satu. Apalagi buat saya yang kebutuhannya tidak banyak, sangat lebih dari cukup," ujar Tsamara.
Pertanyaan yang muncul kemudian tidak berhenti di situ. "Bagaimana Anda melawan korupsi, yang mungkin malah datang dari Partai Anda."