-----
Ditengah penerbangan menuju China, Presiden Rusia Hvaldimir Patin didatangi staff khususnya dan duduk disebelahnya.
"Tuan, sepertinya foto rekayasa AI itu bukan di buat oleh pejuang perdamaian." Seorang staff ahli kepresidenan Rusia bernama Khabeeb memberikan klarifikasi info terbaru tentang foto-foto itu.
"Maksudmu ada pengkhianat diantara mereka, Khabeeb?"
"Menurut analisa kami, intelijen AEA sengaja menyusupkan foto-foto rekayasa AI itu untuk merusak pesan mulia yang ingin disampaikan para pejuang perdamaian." Ini hanya alasan karangan. Khabeeb sebenarnya salah satu relawan PPPD juga.
"Begitu rupanya." Presiden Hvaldimir Patin mulai berempati dengan para pejuang perdamaian dunia itu. Dia mulai menangkap pesan tulus mereka dengan hati terbuka. Dalam hati kecilnya Hvaldimir mengakui perang memang sangat destruktif dan telah merusak alam. Membunuh banyak manusia. Bahkan seorang admiral angkatan lautnya, Nikolai Yevmenov tewas dibunuh sniper AEA sepekan yang lalu.
-----
Singkat cerita, KTT FAR sedang berlangsung. Foto-foto hewan menghiasi jalan. Bahkan sampai kedalam aula pertemuan. Tidak ada yang menghalangi para pejuang perdamaian melakukan hal itu lagi. Hingga giliran Presiden Rusia Hvaldimir Patin berbicara. Kesempatan itu dia digunakan untuk menyampaikan keinginan dari dalam hatinya.
"FAR dan AEA adalah kekuatan yang setara. Jika perang diteruskan. Aku khawatir walaupun kita menang, kerusakan yang terjadi akan terlalu besar. Perjanjian perang tanpa nuklir cepat atau lambat pasti akan dilanggar oleh salah satu pihak. Dengan ini saya Presiden Hvaldimir Patin, mewakili semua kekuatan militer Rusia mundur dari perang ini!" Seruan Presiden Rusia itu menghebohkan KTT FAR.
Tokoh paling disegani kedua dalam konferensi itu, Presiden China, Xi Jim Fink, menyahuti pernyataan Presiden Rusia: "China dari awal juga mengikuti perang ini dengan setengah hati. Karena menganggapmu sebagai teman. Aku ikut kalau itu mau mu, Tuan Patin. Aku rasa mata-mata AEA juga ada disini menyaksikan konferensi kita. Aku melihatnya tersenyum sumringah seperti mendengar kabar yang sangat menggembirakan. Aku rasa AEA akan menyambut baik keinginanmu itu. Mari kita agendakan konvensi dengan AEA." Beberapa pria ber jas hitam di ujung aula tampak salah tingkah mendengar pernyataan Presiden China.Â
"Kita tetap harus berhati-hati, karena pesan pejuang perdamaian telah dirusak oleh intelijen AEA sendiri. Sehingga foto-foto mereka bercampur dengan foto rekayasa AI. Masih ada indikasi AEA masih menginginkan perang terus terjadi." Nasehat Patin.