Tapanuli Utara, Banjir Bandang melanda Pahae Jae, Tapanuli Utara, pada 29 Desember 2024, saat warga sedang bersiap menyambut tahun baru 01 Januari 2025.
Banjir Bandang ini meninggalkan duka mendalam bagi warga Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut itu. Banyak rumah dan areal pertanian, pasar tersapu banjir bandang yang mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat Pahae Jae. Tempat tinggal dan sumber penghasilan seketika ludes habis tersapu banjir bandang.
Mengetahui kejadian yang memilukan itu, Dr. Erikson Sianipar, Ketua DPC Partai Gerindra Tapanuli Utara langsung bertindak untuk mengumpulkan bantuan dan berkoordinasi dgn seluruh Pengurus dan Kader Partai Gerindra Tapanuli Utara.
Berdasarkan hasil kunjungan langsung oleh DPC Partai Gerindra Tapanuli Utara ke Desa Parsaoran Nainggolan, Desa Parsaoran Samosir, dan Desa Nahornop Marsada, terungkap bahwa lebih dari 161 hektar lahan pertanian produktif terhantam bencana ini, dengan 647 kepala keluarga yang terdampak langsung.
"Kerusakan yang ditimbulkan sangat parah, terutama pada lahan pertanian produktif yang menjadi sumber penghidupan utama warga. Kami melihat langsung dampaknya di tiga desa yang terdampak, dengan lahan pertanian seluas 161,15 hektar rusak total," ungkap Dr. Erikson Sianipar, Ketua DPC Partai Gerindra Tapanuli Utara, kepada penulis, Kamis (16/1/2025).
Warga dari 3 Desa yang terdampak bencana Banjir Bandang ini berharap agar pemerintah segera memulihkan kehidupan mereka dan mengambil langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
DPC Partai Gerindra Tapanuli Utara, Dr. Erikson Sianipar, Bersama dengan pengurus DPC, anggota DPRD Partai Gerindra, serta berbagai elemen masyarakat, menggalang bantuan untuk warga terdampak melalui pemberian tali kasih dan usulan langkah-langkah strategis guna mempercepat pemulihan daerah tersebut.
 "Langkah pertama adalah aksi korektif, dengan membersihkan puing-puing kayu yang masih menghalangi lahan pertanian dan memastikan saluran irigasi berfungsi baik agar warga bisa kembali bertani. Langkah kedua adalah aksi preventif, yaitu mengawasi tata ruang yang mempertimbangkan dampak lingkungan, merawat hutan, serta memberikan peringatan dini dan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan," ujar Dr. Erikson Sianipar.
Sahat Sibarani, anggota DPRD dari Partai Gerindra, yang turut hadir dalam kunjungan ini menyampaikan komitmennya untuk segera membahas langkah-langkah konkret bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara dan sesama anggota dewan. Fokus utama adalah memberikan dukungan kepada warga yang terdampak bencana agar dapat bersabar dan melalui masa pemulihan dengan cepat.
"Kami akan segera membahas langkah-langkah konkret dengan Pemerintah Daerah dan anggota dewan lainnya untuk memastikan warga dapat bersabar dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk pemulihan," ujar Sahat Sibarani.