Sejak dilantik sebagai Ephorus HKBP akhir tahun 2020, Pdt Dr Robinson Butar Butar menjadikan Perkampungan Pemuda HKBP di Jetun Silangit sebagai salah satu pusat perhatiannya.Â
Ompui Ephorus menyadari potensi besar Perkampungan Pemuda di Jetun Silangit dapat dijadikan sebagai pusat untuk meningkatkan SDM Pemuda HKBP dan juga dapat meningkatkan ekonomi rakyat dengan melihat potensi Agrowisata dan membangun ekonomi kreatif yang berbasis Daur Ulang Sampah/limbah.
Oleh sebab itu Ompui Ephorus langsung membuat program-program pemberdayaan Holistik di Jetun Silangit. Adapun program-program itu adalah Agrowisata, Pelatihan ekonomi kreatif berbasis Daur Ulang, penyelesaian Conference Hall berkapasitas 2000-3000 orang, perbaikan dan pengadaan fasilitas perumahan staf, renovasi Kapelle Meditasi, dan lain sebagainya.
Untuk menunjang Agrowisata itu, sejak awal Ompui Ephorus langsung memetakan lahan yang ada di Jetun Silangit sebagai lokasi Agrowisata. Disana, di design perkebunan buah-buahan dan sayur-sayuran yang bisa dinikmati pengunjung.Â
Selain itu, kolam ikan juga dibangun, lokasi peternakan ayam dan bebek juga disediakan. Nantinya, para pengunjung bisa menikmati view usatani terpadu di dalam lokasi. Selain untuk wisata, program ini bisa membuka lapangan kerja baru.
Dalam pelatihan ekonomi kreatif berbasis daur ulang, Perkampungan Pemuda HKBP di Jetun Silangit akan disupport oleh Badan Pengelola Otorita Danau Toba. BPDOT akan membina pemuda di sekitar Danau Toba untuk memanfaatkan barang-barang bekas, seperti Kayu-kayu yang tidak terpakai, ban sepeda rusak, besi-besi bekas, plastic, dan lain-lain yang diolah dan dikreasikan misalnya seperti lampu taman yang artistic dan indah serta bernilai seni yang tinggi.Â
Saat ini, BPODT memilik tenaga ahli ekonomi kreatif yang berpengalaman international abang Sabam Siahaan (saya sudah pernah upload video hasil karyanya di youtube channel : Thomson Cyrus).
Conference Hall berkapasitas 2000-3000 di masa normal juga menjadi pusat perhatian ompui Ephorus yang memang sempat lama terbengkalai penyelesaiannya.Â
Kini, dengan berbagai komunikasi ke berbagai pihak dan jemaat, conference hall ini sudah kembali dikerjakan. Banyak warga jemaat yang berkecukupan memberikan perhatian dan bantuannya.